Selasa, 28 April 2015

Jodoh Pasti Bertamu

Beberapa hari ini gue lagi seneng mendengarkan suatu lagu. Ya, lantunan merdu dari penyanyi yang menjuluki dirinya sebagai motivasinger. Suatu karya ciptaan anak bangsa yang terinspirasi dari sebuah buku. Penyanyi tersebut kita kenal dengan nama: @kang_abay dengan judul lagunya: Halaqah Cinta.


Lagu ini bercerita tentang dua orang sejoli yang sedang dalam penantian dan menunggu masa mereka akan bertemu. Satu lirik yang paling gue suka yaitu: "... Mungkin Tuhan ingin kita sama-sama saling mencari, saling merindukan dalam doa-doa, mendekatkan jarak kita.." :3

Terinspirasi dari lirik tersebut, ditambah lagi ketemu dua buah foto yang cukup "menarik", tiba-tiba gue mendapat ilham untuk membuat ilustrasi di atas. Haha, sebelumnya maaf untuk yang merasa dirinya masuk ke dalam ilustrasi tersebut. Jujur, gak ada maksud apa-apa kok. Hanya iseng, peace ^^v

Dalam ilustrasi yang gue buat, dapat kita lihat sama-sama bahwa ada 2 orang, ikhwan dan akhwat, laki-laki dan perempuan, yang sama-sama menatap menara masjid dari kejauhan. Disini, mereka seakan sedang berdoa, "Ya Allah. Pertemukanlah aku dengan jodohku. Sesungguhnya engkaulah yang Maha Kuasa Atas Segala Sesuatu. Bila jauh, maka dekatkanlah, Ya Allah. Permudahlah jalanku dan jodohkanlah aku dengan pasangan yang terbaik menurut-Mu. Aamiin."

Seakan menjawab doa tersebut, ternyata di sisi lain ada juga yang sedang berdoa dengan latar yang sama. Menara tersebut seakan menjadi saksi akan doa mereka berdua. Ditambah dengan masjid tempat mereka berdua, semesta seakan bertasbih dan ikut mengamini doa mereka.. #Ceile~

Tapi.. Tapi.. Bukan berarti yang ada di foto ini yang bakal jadi beneran ya.. Suer, wer kewer kewer.. Nanti gue dimarahin lagi sama orang yang ada dalam foto tersebut. Pan mereka (mungkin) sudah ada jodohnya masing2.. Hihi.. :P #TimpukSandal

Kembali ke topik utama kita, jadi secara umum gue simpulkan bahwa yang namanya Jodoh itu Pasti Bertamu. Artinya apa? Entah cepat atau lambat, entah siang atau malam, gak tau hari ini, besok, lusa, minggu depan, maupun tahun depan, jikalau sudah jodoh maka pastilah ia gak akan kemana. Yang namanya urusan Mati, Rezeki, dan Jodoh, adalah tiga rahasia terbesar yang disimpan oleh Tuhan kita semua. Tugas kita adalah berusaha untuk "Menjemputnya", di waktu, situasi, kondisi, dan tempat yang tepat. Yakinlah bahwa mereka adalah yang terbaik untuk kita dan akan disediakan pada waktunya.

Bagi yang ngerasa, "Kang, saya udah berumur lebih dari setengah abad, tapi sampai sekarang kenapa saya belum juga dapet jodoh ya? Padahal saya akhwat, lho. Emang ada yang mau sama perawan tua ya kang?"

Nah, persoalan kayak gitu memang agak beda jawabnya. Karena eh karena, yang namanya jodoh itu gak mesti kita ambil di dunia lho, sob. Tapi bisa jadi juga jodoh tersebut akan diberikan ketika kita di akhirat nanti. Maka tenang aja, sekali lagi, cepat atau lambat, Jodoh pasti Bertamu. Maka persiapkanlah dirimu untuk bertemu dengan "Sang Terpilih" dengan sebaik-baiknya agar kita pun dapat menjamu mereka dengan sebenar-benarnya :)

So, sudah siapkah dirimu menjemput pasangan impianmu?? :)

"..Perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula)." (Q.S. An-Nur: 26)

Rabu, 22 April 2015

Al-Qolam mengadakan Launching & Bincang Buku “Secangkir Kontradiksi”


Bandung, UPI. 

Menulis merupakan salah satu cara menyampaikan apa yang sedang kita pikirkan. Dengan tulisan, sesuatu yang sulit kita ungkapkan dengan lisan dapat disampaikan secara lugas. Sebagai seorang pelajar dan mahasiswa yang memiliki intelektualitas tinggi, kita dituntut untuk dapat membuat sebuah karya tulis yang baik. Dengan karya tersebut, kita dapat menginspirasi banyak orang dengan mudah, terlebih di era globalisasi seperti sekarang ini. Atas dasar itulah, UKM Kepenulisan Islami Al-Qolam UPI mengadakan Launching & Bincang Buku Antologi Cerpen “Secangkir Kontradiksi” pada hari Minggu, 26 April 2015 bertempat di Aula Masjid Al-Furqon UPI Bandung pukul 09.00 s.d. selesai.

    Secangkir Kontradiksi adalah buah karya pelajar dan mahasiswa se-Indonesia yang terpilih dalam sayembara menulis cerpen islami Al-Qolam Writivation Festival (AWF) pada tahun 2012-2014. Secara umum, lomba menulis ini merupakan salah satu program kerja Divisi Pelatihan dan Bimbingan UKM KI Al-Qolam UPI yang bertujuan membangkitkan semangat menulis para pelajar dan mahasiswa. Adapun salah satu tema yang diangkat yaitu, “Tulisanku, Pesan Cintaku untuk Islam.” Insya Allah pada kesempatan kali ini, buku tersebut akan dibedah oleh dua orang penulis yang kompeten di bidangnya yakni Topik Mulyana dan Utami Nurhasanah.

    Topik Mulyana merupakan salah satu dosen sastra, aktivis FLP Bandung, penulis lepas dan juga editor. Selain berpengalaman menjadi pembicara, beliau pun pernah menjadi salah satu juri dalam lomba cerpen islami AWF tahun 2014. Pada kesempatan kali ini ia akan membedah buku “Secangkir Kontradiksi” dari segi Bahasa dan Sastra. Sementara itu, Utami Nurhasanah, salah seorang kontributor dalam buku ini, akan memaparkan pandangannya dari segi Keremajaan dan Keislaman.

    Acara ini terbuka untuk umum dan Free HTM alias Gratis! Namun, jika peserta ingin memberikan infak sebesar Rp. 5.000,- maka panitia penyelenggara akan memberikan sertifikat yang akan diberikan langsung setelah acara selesai. Bagi penggiat literasi yang ingin berdiskusi dan mengikuti acaranya dapat konfirmasi kehadiran dengan cara, ketik: LBSK_Nama_Mahasiswa/Pelajar/Umum_No. Kontak, kirim ke: 089697831101 (Ikhwan) dan 083807155087 (Akhwat). Dan untuk yang ingin memesan buku “Secangkir Kontradiksi”, kami juga membuka Preorder dengan harga Rp. 58.000/eksemplar. Silahkan kirimkan pesan singkat dengan format: PO_Nama_Banyak Buku, kirim ke 085759721613 (Lia). [M. Ginanjar Eka Arli]

“Buku ini menyentuh, sarat hikmah & nilai-nilai karakter yang dikemas dengan bahasa yang renyah namun insya Allah mampu mengubah. Al-Qolam memang istimewa.” (Ence Surahman, S.Pd., Ketua Umum Tutorial PAI-SPAI MKDU UPI 2010, Peraih Indonesia Youth Islamic Leadership (IYIL) Award 2012)

Kamis, 16 April 2015

#Teman

#Teman‬
Oleh: M. Ginanjar Eka Arli

Terkadang kita hanya butuh teman..
Untuk menemani dalam kesendirian..
Untuk memberikan api keberanian..
Dan sejumput kebersamaan..

Terkadang kita hanya butuh teman..
Untuk sejenak mendengarkan segala keluhan..
Untuk duduk diam dan memperhatikan..
Segala gerak gerik kita, meskipun ia terdiam..
 
Terkadang kita hanya butuh teman..
Yang mau mengerti dan memahami keadaan..
Yang rela berkorban dengan penuh keikhlasan..
Demi nama dan harga diri seorang teman..
 
Sungguh, hanya itu yang kubutuhkan, teman..

Bumi Siliwangi, 16 April 2015

Rabu, 15 April 2015

Resensi Buku "Cinta-Mu Seluas Samudra"

RESENSI BUKU “CINTA-MU SELUAS SAMUDRA”

Judul Buku    : Cinta-Mu Seluas Samudra

Pengarang     : Gola Gong 

Tebal Buku   : 484 halaman

Penerbit        : Mizan

Tahun Terbit : April 2008

    Pada hakikatnya, hidup ini adalah untuk beribadah kepada-Nya. Lika-liku perjalanan hidup yang kita temui, sesungguhnya adalah ujian yang dipersiapkan dari-Nya. Namun, sikap orang tentu berbeda dalam menyikapinya. Ada yang tidak dapat menerima dan menyalahkan Tuhan, namun ada juga yang berlapang dada dan menyadari bahwa semua adalah suratan takdir-Nya. Nilai tersebutlah yang sesungguhnya ingin disampaikan oleh Gola Gong, penulis asal tanah Jawara, dalam novelnya yang berjudul “Cinta-Mu Seluas Samudra.”

    Dalam karyanya kali ini, Gola Gong mengangkat nilai-nilai spiritual kemasyarakatan yang berlatar belakang tahun 1975-an sampai 2000-an. Tahun-tahun dimana terjadi pergolakan di badan Indonesia akan pemekaran berbagai provinsi baru. Masa-masa pemerintahan kacau balau, terjadi krisis moneter, berbagai kasus KKN; Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme yang bertebaran dimana-mana, hingga kasus pembunuhan, pemerkosaan, serta perselingkuhan yang menyebabkan anak tak diinginkan. Semua itu ia tarik garis merahnya dan dikemas dalam sebuah kisah yang renyah dengan menggunakan bahasa yang lugas.

    Pada dasarnya, novel bertajuk religi ini merupakan kumpulan ketiga novel Gola Gong yang terkenal, yakni Pada-Mu Aku Bersimpuh, Tempatku Disisi-Mu, dan Biarkan Aku Jadi Milik-Mu. Ketiga kisah tadi dirangkum dalam satu buku yang bertujuan untuk mengingatkan kita agar selalu ingat kepada Allah Swt., baik saat mendapat karunia kenikmatan maupun dalam kesusahan. Sesungguhnya segala sesuatu itu berasal dari-Nya dan semua akan kembali kepada-Nya. Semua hikmah tersebut tersurat dalam kisah Siti Nurkhasanah, tokoh utama dalam buku ini, yang dikisahkan sebagai muslimah yang berjuang dalam mencari kebahagiaan di dunia dan akhirat.

    Salah satu hal unik dalam buku ini yaitu setiap babnya dimulai dengan puisi dari Tias Tatanka, istri dari Gola Gong. Selain itu, membaca buku ini juga membuat kita bercermin akan keadaan diri pribadi, keluarga, lingkungan, masyarakat, bahkan negeri ini. Berbagai penokohan dan penggambaran karakter dalam tokoh ini membuat kita bermuhasabah diri, “Sudahkah kita menjadi hamba yang taat dalam beribadah kepada-Nya, baik secara sikap maupun perbuatan?” Cerita yang sudah ditayangkan ke layar kaca oleh PT Indika Entertainment ini sangat cocok untuk orang-orang yang ingin belajar nilai-nilai kehidupan, khususnya keislaman. Semoga dari buku ini kita bisa mendapatkan berkah dan hidayah dari Allah Swt., aamiin.

   Bumi Siliwangi, 14 April 2015

Senin, 13 April 2015

Goresan Cinta untuk si Kecil Al-Qolam

Goresan Cinta untuk si Kecil Al-Qolam
Oleh: M. Ginanjar Eka Arli


Waktu demi waktu bergulir tajam
Menghembuskan angin kenangan ke seluruh penjuru hati
Menghempaskan para prajurit pena ke dalam lingkaran ukhuwah
Menggoreskan tinta cinta yang sarat hikmah setiap harinya

Saat ini engkau masih layaknya gadis belia
Yang sedang belajar alif ba ta dengan terbata-bata
Maka tenanglah karena kami akan tetap setia menunggu
Membimbingmu di tengah keramaian maupun dalam kesendirian

Duhai adik kecilku
Meskipun engkau saat ini masih polos dan lugu
Namun cepatlah belajar memaknai hidup melalui hakikat penciptaanmu
Agar suatu saat nanti kau siap untuk digugu dan ditiru

Wahai bidadariku
Salam cinta kami selalu untukmu
Dengan goresan inspirasi yang menggugah hati
Kita bawa cahaya kalam melalui kisah yang hakiki

Semoga kelak kami dipertemukan di jannah-Nya karenamu


Bumi Siliwangi, 13 April 2015

Malaikat yang (Tak) Dirindukan

Malaikat yang (Tak) Dirindukan
Oleh: M. Ginanjar Eka Arli


Kala malaikat datang dan menyapa
Menembus badai dan pekat malam
Tanpa kabar, Tanpa berita
Menculikku di tengah kesepian

Ia hadir untuk membantu, katanya
Menenangkanku yang sedang bingung, ungkitnya
Memberikanku kenyamanan dan juga keraguan
Karena bagiku semuanya serba tiba-tiba

Lantas apa yang harus aku lakukan?
Ketika aku dikurung dalam jeruji keimanan
Saat ia menawarkan sejuta kenikmatan
Dan pada masanya nanti, aku yakin cepat atau lambat ia akan segera membawaku kembali pulang

Ya rabb, bimbinglah kami..


Dalam hening malam, 13 April 2015

Selasa, 07 April 2015

Pena

Pena
Oleh: M. Ginanjar Eka Arli


Denganmu aku menulis
Menggoreskan tinta hikmah tentang sebuah kisah
Melantunkan syair-syair cinta pada secarik kertas
Membagi kerinduan dalam kesendirian
Tanpamu, aku jengah
Denganmu, aku ada

Bumi Siliwangi, 7 April 2015

Sabtu, 04 April 2015

Nidji - Ketika Tuhan Jatuh Cinta

Beberapa hari ini gue baru saja menyelesaikan sebuah buku. Buku dwilogi bergenre novel yang telah diangkat ke layar lebar ini sungguh membuat gue terpukau. Bercerita tentang seorang anak Adam yang mencari cinta sejati. Dengan judul buku yang sangat menarik dan mengundang rasa penasaran bagi yang melihatnya. Ya, buku yang kita bahas tersebut berjudul: Ketika Tuhan Jatuh Cinta.

Cover film Ketika Tuhan Jatuh Cinta
Film ini dimainkan oleh beberapa orang yang sudah tidak asing lagi bagi kita, diantaranya tokoh utama: Fikri (Reza Rahadian), Irul (Ibnu Jamil), Leni (Aulia Sarah), dan Lidya (Renata Kusmanto). Diceritakan Fikri adalah seorang pemuda yang berasal dari keluarga sederhana dan bertekad ingin kuliah. Namun karena kendala ekonomi, akhirnya Fikri membiaya hidupnya sendiri dengan berjualan aneka kerajinan tangan yaitu kreasi seni dengan bahan utama pasir, kerang, dan pecahan kaca. Di kampus, Fikri bersahabat dengan Irul. Mereka berdua memiliki satu kesamaan yakni sama-sama menyukai Leni, kembang kampus mereka di kala itu. Sementara Lidya merupakan anak dari Koh Acung, rekan bisnis Fikri, yang memiliki kepercayaan agama berbeda namun menunjukkan toleransi beragama yang kuat.

Cerita yang berbasis religius ini dikisahkan berbeda dari novel dan filmnya, terutama latar belakang Fikri dan juga hubungan dengan keluarganya. Namun secara garis besar, intisari ataupun pesan yang ingin disampaikan tetaplah sama yaitu bagaimana ketika cinta manusia dan cinta Tuhan bekerja. Kisah ini sangat saya rekomendasikan, terutama bagi para kaum muslimin, sangat cocok sebagai novel pembangun jiwa :D

*By the way, kenapa jadi ngomongin filmnya ya? Hehe :P

Oke, mungkin segitu aja untuk bagian pembukanya. Sekarang kita masuki bagian intinya ya. Sudah siap semuanya? :D

Kebetulan dari film Ketika Tuhan Jatuh Cinta ini terdapat salah satu soundtrack yang berjudul sama. Lagu ini dibawakan oleh grup musik asal Jakarta yang terdiri dari enam orang yaitu Giring, Rama, Ariel, Adrie, Andro, dan Randy. Secara umum, OST Ketika Tuhan Jatuh Cinta ini mempunyai semangat yang sama dengan filmnya (Ya iyalah!). Dan tanpa panjang lebar lagi, mungkin lebih baik kalau kita simak saja langsung video klip dan juga liriknya yaa. Cekidot, guys. Selamat menikmati ;)

Cover Nidji - Ketika Tuhan Jatuh Cinta

Video Klip Nidji - Ketika Tuhan Jatuh Cinta




Lirik Nidji - Ketika Tuhan Jatuh Cinta

Memandang tajam mataku
Dihadapan cermin di sudut kamarku
Kubertanya siapa jodohku?
Indahkah hatinya.. Dimana dia berada..

Lalu kan kucari kesempurnaan dalam kekuranganku
Karena nanti hanya jodohku yang bisa merawat hatiku

Reff :
Ketika aku jatuh cinta
Pinta ke surga agar kisahku seindah
Ketika Tuhan jatuh cinta
Pada manusia seluas cinta yang sempurna

Aku hanya ingin dicintai
Seumur hidupku

Back to Reff

Kubuka kedua tanganku
Meminta petunjuk hati
Siapa jodohku di Bumi

Dan kubuka kedua sisi tanganku
Memohon untuk petunjuk
Siapa jodohku di Bumi

Ketika Tuhan Jatuh Cinta...

Jumat, 03 April 2015

GINJO

GINJO

Ginjo, 2015

Dilahirkan pada bulan Februari membuat pria berzodiak Aquarius ini berperilaku sopan, lemah lembut, baik hati, dan penyayang pada sesamanya. Lingkungannya pun sangat mendukung perilakunya tersebut. Ayahnya, sang kurir barang, sangat memanjakannya karena ia jarang berada di rumah. Sementara sang Ibu, yang bekerja menjadi karyawati sebuah bank swasta, membuatnya haus akan kasih sayang keluarga. Karena alasan tersebut, akhirnya keseharian lelaki muda ini diserahkan sepenuhnya pada asisten rumah tangga yang sedikit 'nakal' untuk menjaga dan menemaninya bermain.

Dari asisten tersebut, sang anak akhirnya mempelajari beberapa hal yakni sifat teguh pada pendirian, negosiasi, keras kepala, dan tegar dalam menjalani hidup. Sifat-sifat inilah yang kelak, tanpa ia sadari, akan merubah kehidupannya. Selepas menyelesaikan pendidikan di kota gajah, orang tua sang anak merasakan ia memerlukan pendidikan yang khusus untuk membentuk pribadinya. Oleh karena itulah akhirnya ia dikirim ke kota kembang untuk menjalani pendidikan militer di sebuah sekolah khusus yang bernama: "Sekolah Pria Sejati."

Sekolah Pria Sejati, 2015

Sekolah pria sejati didirikan oleh Dr. Prof. Higot, S.PS (Sarjana Pria Sejati). Instansi yang berfokus pada pendidikan ini bertujuan untuk membentuk pria-pria yang awalnya kemayu menjadi seorang "Pria Sejati". Berbagai fasilitas disediakan untuk menunjang proses pendidikan di sekolah ini, diantaranya: wifi, sporthall, dosen yang bersertifikasi: Pria Sejati, dan lain sebagainya. Sampai saat ini, Sekolah Pria Sejati masih dipimpin oleh Dr. Prof. Higot, S.PS.

Setelah menempuh berbagai tugas yang melatih multidisiplin, sang anak yang tadi dikirim akhirnya mendapatkan gelar Pria Sejati dari Dr. Prof. Higot, S.PS. dan menjadi salah satu alumni yang disegani. Ia kini mempunyai berbagai keahlian dan keunggulan sifat, diantaranya: pemberani, tegar, tegas, suka menolong, bertekad baja, dan perhatian, walaupun sifat keras kepala dan kekanakannya masih sulit dihilangkan. Atas keunggulannya tersebut, sekolah mengapresiasinya menjadi alumni teladan, bahkan mengangkatnya menjadi salah satu dosen terkemuka di Sekolah Pria Sejati ini.

Hari ini, ia baru saja menghadiri wisuda pria sejati dengan para civitas akademika lainnya. Acara wisuda pria sejati merupakan prosesi pengukuhan seorang lelaki menjadi pria sejati dengan cara memberikan jenggot (bukti kejantanan pria) kepada para wisudawan. Salah satu rekan dosennya yaitu Mr. Fagot (Fajar Jenggot), salah satu pakar kecintaan yang melatih kaum jomlo menjadi seorang pria sejati, turut hadir pula dalam acara tersebut. Berdua mereka dijadikan alas tonggak harapan sekolah, menjadi penerus dari Dr. Prof. Higot, S.PS. Kini, jika kalian bertanya, siapakah lelaki yang dikenal oleh dunia sebagai salah satu pria sejati?

Maka jawablah dengan lantang bahwa pria tersebut dikenal dengan julukan: GINJO (Ginanjar Jenggot).

"Sekolah Pria Sejati merupakan alur kaderisasi tertinggi seorang pria. Hanya orang-orang terpilih yang dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh sekolah ini. Kini, kejantanan seorang pria seringkali diragukan. Namun lulusan Sekolah Pria Sejati akan kekal abadi terkenang selayaknya Pria Sejati. Sampai bertemu disana, bagi kalian yang merasa #PriaSejati."  - Ginjo -

Informasi pendaftaran sekolah dapat dilihat di :
Facebook : Gapentingsih Channel
Twitter : @gapentingsihrrp
E-mail : gapentingsih.rrp@gmail.com
Group #GPS : https://www.facebook.com/groups/205236263009082/