Pernahkah engkau melihat ke langit wahai sahabatku? Taburan bintang ditemani indahnya rembulan menemani malam-malamku yang kelam.. Semua kegundahanku hilang.. Semua keresahanku lenyap.. Karena kita layaknya bintang di langit.. Kita tak pernah sendiri.. Sahabat.. Allah bersama kita.. Selalu.. Di setiap waktu...
Kini lihatlah hujan yang turun dari langit.. Tetesan demi tetesan hujan bersatu dalam gemericik angin semilir menimbulkan badai.. Kenapa kita tak bisa seperti itu? Kenapa kita tak bersatu seperti layaknya tetesan air yang dapat membuat lubang dalam kerasnya batu? Kenapa justru kita malah terpecah belah layaknya piring yang hancur berkeping-keping ketika menyentuh lantai? Sahabt.. Kini bukan saatnya lagi untuk menunggu.. Kini bukan lagi saatnya kita beradu.. Tapi kini saatnya kita untuk bersatu.. Di dalam satu panji kemenangan, di bawah satu nama.. Islam,, Agamaku... ALLAHU AKBAR!!
sumber gambar : http://www.google.com/imgres?imgurl=https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTQ626sspi9MVN4qQjPzhPw5ZMWc2s4wrOjkYmRijI6wjLn8et_j7mUrhOltxdhdv5abTM848cr2fkSChdRGNvuMDN5h451FVsRl-eQCU5UTdeX24FHs_ox8h0A9AIdMuqlpWoKn8jsf8/s1600/blue_sky.jpg&imgrefurl=http://arulastro.blogspot.com/2012/07/mengapa-langit-berwarna-biru.html&h=532&w=800&sz=54&tbnid=h2Sl3oWrmE0-XM:&tbnh=80&tbnw=121&zoom=1&usg=___B05VuB8g4ylrTCKg020W814RUY=&docid=zLgHfhhr6aQ7CM&sa=X&ei=oFbdULvDMoi3rAfMioCwBg&ved=0CEMQ9QEwAg&dur=267
Tidak ada komentar:
Posting Komentar