Selasa, 01 Januari 2013

Manajemen Logistik Pendidikan


Dunia pendidikan saat ini tengah digegerkan oleh akan digantinya kurikulum 2006 menjadi kurikulum 2013. Perubahan kurikulum ini dilakukan dengan harapan dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Tetapi apakah perubahan kurikulum ini cukup untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia? Menurut saya tidak. Untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia tidak cukup dengan hanya melakukan pengembangan kurikulum saja, tetapi juga harus disertai dengan pengembangan setiap komponen yang terkait dengan pendidikan itu sendiri. Salah satunya yaitu manajemen logistik dalam pendidikan.

Logistik merupakan suatu ilmu pengetahuan atau seni serta proses mengenai perencaanaan dan penentuan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan material-material / alat-alat. Manajemen logistik ini tentu memegang peranan yang sangat penting pula dalam keberlangsungan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sebab, seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa di Indonesia ini memiliki masalah mengenai pemerataan fasilitas pendidikan. Pemerataan fasilitas pendidikan ini akan berpengaruh pada prestasi peserta didik di setiap sekolah. Peserta didik yang bersekolah di sekolah dengan sarana prasarana yang memadai akan memiliki peluang untuk berprestasi lebih tinggi daripada mereka yang bersekolah di sekolah dengan sarana prasarana yang kurang memadai. Untuk itu pemerataan fasilitas pendidikan ini harus menjadi salah satu prioritas agenda kerja pemerintah.

Adapun untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah dituntut untuk mampu menerapkan fungsi-fungsi manajemen logistic yang terdiri-dari:
1.        Fungsi perencanaan dan penentuan kebutuhan
2.        Fungsi penganggaran
3.        Fungsi pengadaan
4.        Fungsi penyimpanan dan penyaluran
5.        Fungsi pemeliharaan
6.        Fungsi penghapusan
7.        Fungsi pengendalian

Penerapan fungsi-fungsi manajemen logistic ini akan dapat membantu pemerintah dalam melakukan pemerataan fasilitas pendidikan. Karena melalui manajemen logistic ini pemerintah akan dapat mengidentifikasi prioritas kebutuhan sarana prasarana di setiap sekolah.

Upaya pemerataan fasilitas pendidikan ini tidak akan berjalan sesuai dengan tujuan jika pengguna dari fasilitas tersebut tidak ikut berupaya untuk melakukan pemeliharaan terhadap fasilitas yang telah disediakan. Untuk itu, tak hanya pemerintah, masyarakat serta warga sekolah itu sendiri pun harus ikut berperan serta dalam setiap upaya pemerataan fasilitas pendidikan yang dilakukan pemerintah terutama dalam fungsi manajemen logistic yaitu fungsi pemeliharaan. 

Daftar Pustaka:
Subagya, H. M.S. 1988. Manajemen Logistik. Jakarta: CV. Haji MASAGUNG.

Oleh: 
Rika Lisnawati
1103718
Pendidikan Manajemen Perkantoran 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar