Malam
(Karya M. Ginanjar Eka
Arli)
Semburat jingga perlahan mulai menghilang.
Gemelisik angin datang ditemani dengan bintang
gemintang.
Rembulan terlihat sendu, memancarkan sinar yang kian
redup.
Di bawahnya, aku terdiam. Duduk termangu.
Kilasan wajahnya perlahan datang kembali.
Menimbulkan kenangan yang mulai mengusik hati.
Entah apa yang ada di pikiranku kini.
Entah apa yang akan terjadi nanti.
Andai saja aku bisa berbicara padanya.
Tapi hanya kelu! Bibirku membisu.
Perlahan jarang tak kunjung merapat.
Hingga perlahan, aku pun menghilang.
(Di Antara Dinding,
Maret 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar