Memang sulit rasanya, terutama untuk para
penulis yang baru ingin memulai berkecimpung di dunia kepenulisan. Baik itu
menulis cerpen, novel, puisi, ataupun karangan lainnya. Bahkan sebenarnya
membuat tugas-tugas kampus, makalah, dan skripsi pun termasuk menulis. Bagi
para penulis yang baru ingin memulai, berikut ada beberapa tips menulis, agar
menulis tidak lagi menyulitkan :)
- Menulis
Setiap Hari.
Bagi para penulis baru,
kekonsistenan adalah suatu hal yang penting. Hal ini dimaksudkan agar kita
tetap komitmen dalam dunia menulis. Buatlah menulis bukan lagi sebagai hobi,
tapi salah satu rutinitas yang harus dilakukan setiap harinya. Dengan menulis
secara rutin, dapat meningkatkan kualitas cara menulis anda. Carilah
waktu-waktu dimana anda bisa produktif untuk menulis. Bisa di pagi hari, siang
hari, sore hari, bahkan malam hari. Pagi hari adalah salah satu waktu yang
tepat, karena di pagi hari, kinerja otak masih fresh dan biasanya dapat menimbulkan ide-ide cemerlang bagi
sebagian besar penulis. Just try it :D
- Buat
Time Schedule
Tentunya sulit agar kita bisa
konsisten, terutama untuk menulis. Karena itu buatlah suatu time schedule agar anda bisa melihat dan
memposisikan waktu-waktu kosong anda untuk menulis dengan lebih baik. Buatlah time schedule anda semenarik mungkin,
dan tempatkanlah ditempat yang sering anda datangi atau anda lihat, misalnya di
dalam kamar, di atas langit-langit tempat tidur, di desktop komputer, ataupun
tempat lainnya. Time schedule yang anda
buat bisa bermacam-macam bentuknya, seperti catatan dinding, kertas kecil yang
ditempelkan di mading, kumpulan sticky notes,
atau benda lainnya. Tulislah deadline
tugas-tugas menulis anda di dalam catatan tersebut, kemudian carilah waktu
kosong dimana anda bisa fokus untuk menyelesaikan tulisan-tulisan yang telah
anda targetkan sebelumnya. Sesuaikan kembali dengan jadwal rutinitas anda dan
aktivitas sehari-hari anda. Jangan buat jadwal yang melewati batas kemampuan
anda, seperti 100 tulisan dalam sehari, dan lain sebagainya :)
- Istirahat
Rasulullah S.A.W. bersabda “Aku
berpuasa dan juga berbuka, aku shalat malam dan juga tidur, serta aku pun
menikah. Barang siapa yang tidak mengikuti sunnahku maka dia bukan dari
golonganku.”
Dari hadits tersebut jelaslah
bahwa Rasulullahpun menyarankan kita sebagai umatnya untuk beristirahat. Allah
menciptakan siang dan malam bukan tanpa sebab. Allah menciptakan siang sebagai
waktu kita untuk beraktifitas dan karya, sedangkan Allah menciptakan malam
sebagai waktu kita untuk beristirahat. Seorang penulis terkenal pun tidak
menggunakan 24 jam waktunya dalam sehari untuk terus menulis, tapi sebagian
waktunya ia gunakan untuk rekreasi, nonton film, jalan-jalan, dan sebagainya. Membaca
pun dapat menjadi salah satu sarana untuk beristirahat bagi para penulis.
Dengan membaca kita bisa mengistirahatkan otak untuk sementara dan
mengembangkan kembali imajinasi kita yang telah stuck serta menggali ide-ide cemerlang yang mengendap di alam bawah
sadar kita. Jangan lupa untuk minum air secukupnya untuk menjaga keseimbangan
dalam tubuh kita. Dengan begitu, otak kita tetap dapat berpikir dengan lancar
dan tidak terhambat oleh sesuatu apapun :)
- Menulis
di Komputer
Penulis yang baik adalah penulis
yang mengikuti perkembangan zaman. Baik dari segi cerita, maupun teknologi.
Dengan berbagai kemudahan akses saat ini, sudah bukan jamannya lagi untuk
selalu menulis di kertas. Kini telah hadir sebuah teknologi yang bernama
Komputer, PC, Laptop, Notebook, dan semacamnya, yang dapat mempermudah kinerja
penulis. Selain mudah untuk memperbaiki tulisan-tulisan yang salah, media
elektronik yang satu ini juga dapat membuat penulis hemat biaya untuk membeli
ATK seperti pena, tinta, kertas, dan lain sebagainya. Akan tetapi sesuaikan
juga media yang kita pakai dengan tempat dimana kita menulis. Kurang etis juga
kan jika kita berprofesi sebagai seorang wartawan dan sedang meliput berita
dengan menggunakan laptop? Selain repot membawanya, menulis di saat seperti itupun
justru akan mengganggu pekerjaan. Pakailah media kepenulisan sesuai pada
tempatnya :)
- Pengorbanan
Kita yang memilih untuk memasuki
dunia kepenulisan tentunya sudah paham dengan konsekuensi yang akan kita ambil.
Dengan meluangkan waktu untuk menulis, tentunya kita harus mengorbankan waktu
untuk bermain, jalan-jalan, dan juga kesenangan lainnya. Bahkan tidak jarang
seorang penulis yang mengejar deadline
harus mengorbankan waktu istirahatnya di malam hari untuk menyelesaikan sebuah
tulisannya. Ingatlah bahwa kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda, dan
pengorbanan adalah awal keberhasilan. Jangan takut untuk berkorban sedikit
waktu, uang, dan tenaga. Karena semuanya pasti akan bermuara pada sungai
keberhasilan :)
- Internet?
Matikan saja!
Ada kalanya kemudahan akses
informasi menjadikan seorang penulis buta. Maksud buta disini adalah,
pikirannya dapat teralihkan oleh hal-hal kecil yang dilihatnya ketika membuka
internet. Ketika seorang penulis sedang membuat sebuah tulisan, tentu ia harus
membaca beberapa literatur terlebih dahulu sebagai referensi. Akan tetapi jika
tidak dibatas, ia bisa saja menemukan satu sumber yang menurutnya pas, dan
kemudian dengan mudahnya mengkopi tulisan orang lain dan men-judge bahwa itu adalah tulisan dia.
Selain salah dari segi moral dan hukum, banyak penulis yang terlena dengan
kemudahan akses internet. Yang awalnya ia membuka internet cuma ingin sekedar
mencari beberapa data, tiba-tiba saja pikirannya teralihkan oleh status-status
jejaring sosial teman-temannya. Akhirnya pekerjaan yang hanya membutuhkan waktu
sekitar tiga puluh menit, bisa ngaret sampai
dua jam. Karena itu ada baiknya ketika kita menulis untuk mematikan seluruh
koneksi yang ada, agar kita dapat fokus dengan tulisan yang kita buat dan
benar-benar original. Asli tulisan
buatan kita sendiri :D
Itulah tadi 6 Agenda Menulis yang
patut diperhatikan oleh seorang penulis, dan terakhir setelah karya selesai,
ada baiknya untuk diendapkan terlebih
dahulu. Maksudnya adalah jangan terlena untuk langsung mem-publish tulisan yang telah kita buat. Selain mengurangi kesempatan
untuk mendaftarkan tulisan kita tersebut ke dalam lomba-lomba di dunia
kepenulisan, mengendapkan tulisan juga dapat menambah kesempatan untuk kita
memperbaiki dan menyempurnakan tulisan yang telah kita buat ini. Setelah
melewati proses pengendapan, ketika kita membaca tulisan kita untuk kedua
kalinya, kita dapat berpikir dan memposisikan kita bukan lagi sebagai seorang
penulis, akan tetapi sebagai seorang pembaca. Kita dapat melihat
kekurangan-kekurangan dari tulisan kita. “Bagian
ini aneh deh kayaknya”, ”yang ini kok kurang jelas ya?”, “kayaknya disini butuh
ditambahin lagi”, dan lain sebagainya.
Semoga tulisan ini dapat
bermanfaat, terutama bagi para penulis yang baru ingin memulai memasuki dunia
kepenulisan. Ayo menulis demi peradaban! ;-)