Rabu, 13 Februari 2013

6 Agenda Menulis : “Agar Menulis Tidak Lagi Menyulitkan”




Memang sulit rasanya, terutama untuk para penulis yang baru ingin memulai berkecimpung di dunia kepenulisan. Baik itu menulis cerpen, novel, puisi, ataupun karangan lainnya. Bahkan sebenarnya membuat tugas-tugas kampus, makalah, dan skripsi pun termasuk menulis. Bagi para penulis yang baru ingin memulai, berikut ada beberapa tips menulis, agar menulis tidak lagi menyulitkan :)

  1. Menulis Setiap Hari.
Bagi para penulis baru, kekonsistenan adalah suatu hal yang penting. Hal ini dimaksudkan agar kita tetap komitmen dalam dunia menulis. Buatlah menulis bukan lagi sebagai hobi, tapi salah satu rutinitas yang harus dilakukan setiap harinya. Dengan menulis secara rutin, dapat meningkatkan kualitas cara menulis anda. Carilah waktu-waktu dimana anda bisa produktif untuk menulis. Bisa di pagi hari, siang hari, sore hari, bahkan malam hari. Pagi hari adalah salah satu waktu yang tepat, karena di pagi hari, kinerja otak masih fresh dan biasanya dapat menimbulkan ide-ide cemerlang bagi sebagian besar penulis. Just try it :D

  1. Buat Time Schedule
Tentunya sulit agar kita bisa konsisten, terutama untuk menulis. Karena itu buatlah suatu time schedule agar anda bisa melihat dan memposisikan waktu-waktu kosong anda untuk menulis dengan lebih baik. Buatlah time schedule anda semenarik mungkin, dan tempatkanlah ditempat yang sering anda datangi atau anda lihat, misalnya di dalam kamar, di atas langit-langit tempat tidur, di desktop komputer, ataupun tempat lainnya. Time schedule yang anda buat bisa bermacam-macam bentuknya, seperti catatan dinding, kertas kecil yang ditempelkan di mading, kumpulan sticky notes, atau benda lainnya. Tulislah deadline tugas-tugas menulis anda di dalam catatan tersebut, kemudian carilah waktu kosong dimana anda bisa fokus untuk menyelesaikan tulisan-tulisan yang telah anda targetkan sebelumnya. Sesuaikan kembali dengan jadwal rutinitas anda dan aktivitas sehari-hari anda. Jangan buat jadwal yang melewati batas kemampuan anda, seperti 100 tulisan dalam sehari, dan lain sebagainya :)

  1. Istirahat
Rasulullah S.A.W. bersabda “Aku berpuasa dan juga berbuka, aku shalat malam dan juga tidur, serta aku pun menikah. Barang siapa yang tidak mengikuti sunnahku maka dia bukan dari golonganku.”
Dari hadits tersebut jelaslah bahwa Rasulullahpun menyarankan kita sebagai umatnya untuk beristirahat. Allah menciptakan siang dan malam bukan tanpa sebab. Allah menciptakan siang sebagai waktu kita untuk beraktifitas dan karya, sedangkan Allah menciptakan malam sebagai waktu kita untuk beristirahat. Seorang penulis terkenal pun tidak menggunakan 24 jam waktunya dalam sehari untuk terus menulis, tapi sebagian waktunya ia gunakan untuk rekreasi, nonton film, jalan-jalan, dan sebagainya. Membaca pun dapat menjadi salah satu sarana untuk beristirahat bagi para penulis. Dengan membaca kita bisa mengistirahatkan otak untuk sementara dan mengembangkan kembali imajinasi kita yang telah stuck serta menggali ide-ide cemerlang yang mengendap di alam bawah sadar kita. Jangan lupa untuk minum air secukupnya untuk menjaga keseimbangan dalam tubuh kita. Dengan begitu, otak kita tetap dapat berpikir dengan lancar dan tidak terhambat oleh sesuatu apapun :)

  1. Menulis di Komputer
Penulis yang baik adalah penulis yang mengikuti perkembangan zaman. Baik dari segi cerita, maupun teknologi. Dengan berbagai kemudahan akses saat ini, sudah bukan jamannya lagi untuk selalu menulis di kertas. Kini telah hadir sebuah teknologi yang bernama Komputer, PC, Laptop, Notebook, dan semacamnya, yang dapat mempermudah kinerja penulis. Selain mudah untuk memperbaiki tulisan-tulisan yang salah, media elektronik yang satu ini juga dapat membuat penulis hemat biaya untuk membeli ATK seperti pena, tinta, kertas, dan lain sebagainya. Akan tetapi sesuaikan juga media yang kita pakai dengan tempat dimana kita menulis. Kurang etis juga kan jika kita berprofesi sebagai seorang wartawan dan sedang meliput berita dengan menggunakan laptop? Selain repot membawanya, menulis di saat seperti itupun justru akan mengganggu pekerjaan. Pakailah media kepenulisan sesuai pada tempatnya :)

  1. Pengorbanan
Kita yang memilih untuk memasuki dunia kepenulisan tentunya sudah paham dengan konsekuensi yang akan kita ambil. Dengan meluangkan waktu untuk menulis, tentunya kita harus mengorbankan waktu untuk bermain, jalan-jalan, dan juga kesenangan lainnya. Bahkan tidak jarang seorang penulis yang mengejar deadline harus mengorbankan waktu istirahatnya di malam hari untuk menyelesaikan sebuah tulisannya. Ingatlah bahwa kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda, dan pengorbanan adalah awal keberhasilan. Jangan takut untuk berkorban sedikit waktu, uang, dan tenaga. Karena semuanya pasti akan bermuara pada sungai keberhasilan :)

  1. Internet? Matikan saja!
Ada kalanya kemudahan akses informasi menjadikan seorang penulis buta. Maksud buta disini adalah, pikirannya dapat teralihkan oleh hal-hal kecil yang dilihatnya ketika membuka internet. Ketika seorang penulis sedang membuat sebuah tulisan, tentu ia harus membaca beberapa literatur terlebih dahulu sebagai referensi. Akan tetapi jika tidak dibatas, ia bisa saja menemukan satu sumber yang menurutnya pas, dan kemudian dengan mudahnya mengkopi tulisan orang lain dan men-judge bahwa itu adalah tulisan dia. Selain salah dari segi moral dan hukum, banyak penulis yang terlena dengan kemudahan akses internet. Yang awalnya ia membuka internet cuma ingin sekedar mencari beberapa data, tiba-tiba saja pikirannya teralihkan oleh status-status jejaring sosial teman-temannya. Akhirnya pekerjaan yang hanya membutuhkan waktu sekitar tiga puluh menit, bisa ngaret sampai dua jam. Karena itu ada baiknya ketika kita menulis untuk mematikan seluruh koneksi yang ada, agar kita dapat fokus dengan tulisan yang kita buat dan benar-benar original. Asli tulisan buatan kita sendiri :D

Itulah tadi 6 Agenda Menulis yang patut diperhatikan oleh seorang penulis, dan terakhir setelah karya selesai, ada baiknya untuk diendapkan terlebih dahulu. Maksudnya adalah jangan terlena untuk langsung mem-publish tulisan yang telah kita buat. Selain mengurangi kesempatan untuk mendaftarkan tulisan kita tersebut ke dalam lomba-lomba di dunia kepenulisan, mengendapkan tulisan juga dapat menambah kesempatan untuk kita memperbaiki dan menyempurnakan tulisan yang telah kita buat ini. Setelah melewati proses pengendapan, ketika kita membaca tulisan kita untuk kedua kalinya, kita dapat berpikir dan memposisikan kita bukan lagi sebagai seorang penulis, akan tetapi sebagai seorang pembaca. Kita dapat melihat kekurangan-kekurangan dari tulisan kita. “Bagian ini aneh deh kayaknya”, ”yang ini kok kurang jelas ya?”, “kayaknya disini butuh ditambahin lagi”, dan lain sebagainya.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat, terutama bagi para penulis yang baru ingin memulai memasuki dunia kepenulisan. Ayo menulis demi peradaban! ;-)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar