Dua Sisi Mata Koin |
Sebenernya gue pengen posting tulisan ini dari seminggu yang lalu.. Tapi karena kesibukan satu dan lain hal, jadi.. Yah, wayahna, akhirnya baru bisa hari ini gue posting ini. Alhamdulillah sih masih kesampean, gak kayak postingan" lainnya yang tenggelem dalam tahap rencana doang.. >.<
Cerita kali ini berkaitan dengan adik gue. Seminggu yang lalu, tepatnya pada tanggal 9 Mei 2015, adalah masa-masa dimana seluruh siswa SMA kelas 3 yang notabene baru lulus sekolah, menantikan sebuah pengumuman yang menegangkan. Membuat bulu kuduk merinding, tangis haru, dan tawa lepas ketika melihatnya. Saat-saat itu gue sebut: Pengumuman Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur SNMPTN 2015.
SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) adalah sebuah jalur non-tes penerimaan mahasiswa baru dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di seluruh Indonesia. Melalui jalur tersebut, PTN cukup melihat data-data calon mahasiswa baru meliputi nilai rapor semester 1-5 dan juga prestasinya selama di sekolah. Banyak mahasiswa yang berharap dapat diterima dari jalur undangan ini, karena dari SNMPTN artinya kita tidak usah capek" belajar kembali untuk persiapan ujian masuk tertulis lainnya.
Tahun ini, adik gue, M. Zaky Dwi Arli, memberanikan dirinya untuk mendaftar di FMIPA ITB. Yah, mengikuti jejak kakaknya seperti adik kesayangan gue ini ingin mendalami fokus perkuliahan di jurusan Matematika. #Hoho
Disamping itu, ia juga ingin menuruti keinginan orang tua yang notabene berharap kita sekeluarga bisa berkumpul. Setelah ditinggal empat tahun berkuliah, orang tua gue akhirnya memutuskan untuk pindah ke kota kembang, tempat gue berada sekarang. Di satu sisi karena melihat kota Bandung ini sangat nyaman untuk ditinggali, dan di sisi lain karena kontrakan di Lampung pun sudah hampir habis masanya. #Nasib
Sebenernya adik gue kurang percaya diri saat mendaftar SNMPTN ini. Pasalnya, dari seluruh mahasiswa di Nusantara, berapa ribu orang sih yang bercita-cita ingin duduk di bangku perkuliahan kampus gajah ini? Yah, memang kebetulan nilai rapor adik gue cukup bisa dibanggakan sih. Denger" dia juga hampir mendapatkan nilai sempurna di matematikanya #Wow
Dengan modal nekat dan H2C (Harap-Harap Cemas), akhirnya adik gue memutuskan untuk melayangkan undangan menuju kampus berbasis teknologi tersebut. Jikalau tidak diterima, ia lebih baik ikut SBMPTN (Jalur Tulis) untuk mencoba lagi ke salah satu PTN di Bandung. Maka, apa yang selanjutnya terjadi??
Semesta akhirnya memutuskan ia menyusul gue ke kota pimpinan kang Emil ini.. Alhamdulillah :)
Pengumuman SNMPTN M. Zaky Dwi Arli :D |
Gue sujud syukur, hampir tidak percaya akan apa yang gue lihat. Seneng, bahagia tidak terkira bahwa adik gue yang masih lugu itu akhirnya keterima di salah satu kampus terbaik di Nusantara ini. Lantas tiba-tiba saja gue berpikir, sesuatu yang akhirnya menjadi judul dari postingan ini: Dua Sisi Mata Koin.
Sob, pernahkah kalian berpikir di saat kita bahagia pastilah ada orang lain yang bersedih juga? Jujur itulah yang gue alami pada malam pengumuman ini. Di saat itu, gue penasaran dan melihat beberapa kenalan gue yang ikut SNMPTN juga. Beberapa dari daerah Jawa Barat menerima hasil yang mengecewakan mereka. Anak-anak daerah yang berharap dapat mengenakan jas kuning, ingin segera naik bus kuning, dan serba kekuning-kuningan itu, harus pupus harapannya karena melihat pengumuman ini. Adilkah semua ini, Sob? Gue jawab semua ini adil.
Adil di mata manusia, tidak selamanya sesuai dengan keadilan menurut Allah Swt. Keadilan yang kita tuntut pada dasarnya adalah berdasarkan ego kita. Bahwa segala sesuatu ingin berjalan dengan mulus tanpa rintangan apapun. Semuanya harus sesuai dengan apa yang kita inginkan, harapkan, dan rencanakan. Tapi tidak dapat kita pungkiri bahwa rencana yang telah Ia siapkan sesungguhnya lebih indah daripada berbagai skenario yang telah kita buat.
Disini gue bukan sok bijak ataupun sok taat, seakan" gue yang paling bener atau apalah. Tapi gue cuma mau ngingetin bahwa sesungguhnya dunia ini ibarat dua sisi mata koin. Selalu bertolak belakang dan juga berpasang-pasangan. Ada kebaikan, ada keburukan. Ada suka, ada duka. Ada penerimaan, juga ada penolakan. Ada cowok, ada cewek. Dan berbagai pasang-pasangan lainnya. Seperti dalam Alquran bahwa Allah menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan. Cek aja sendiri ayatnya ya, gue lupa dan lagi males buka sebenernya :p
Sekali lagi, mungkin mata koin yang kita terima saat ini adalah sisi gambar. Namun yakinlah gambar ini mungkin saja merupakan suatu lukisan yang telah Dia rencanakan sebelumnya. Lalu jikalau mata koin yang kita dapatkan sekarang adalah angka, maka yakinilah bahwa segala sesuatu pasti sudah sesuai dengen perhitungannya :)
Jalani semuanya dengan rasa syukur, sob. Maka niscaya kebahagiaan akan selalu mengikutimu dimanapun dan kapanpun kau berada. Senang melihat bahwa masih banyak orang yang sabar dan tabah disana, salah satunya adalah seseorang yang berada di 'kota tahu' sana :)
Selamat berjuang kawan, dan selamat malam dunia. Sampai bertemu di hari selanjutnya ;)
Salam hangat,
@agi_eka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar