Selasa, 11 Agustus 2015

Resensi Buku "Peta Harta Karun: Menjadi Penulis Kaya Raya"

RESENSI BUKU "PETA HARTA KARUN: MENJADI PENULIS KAYA RAYA"

Judul Buku      : Peta Harta Karun: Menjadi Penulis Kaya Raya

Pengarang       : Toha Nasrudin, S.Ag. (Abu Al-Ghifari)

Tebal Buku      : 196 halaman

Harga Buku     : Rp. 49.000,-

Penerbit           : Penerbit Mujahid Press

Tahun Terbit    : Januari, 2009

Setidaknya ada enam alasan yang mendasari seseorang untuk menjadi penulis, yaitu: menulis karena iseng, menulis karena ingin curhat (mengekspresikan pikiran dan perasaannya), menulis karena ingin terkenal, menulis karena uang, menulis karena ingin berbagi, dan menulis karena ibadah.” (Adrie Mesapati, Founder Komunitas Penulis Kreatif).

Tidak bisa kita pungkiri bahwa di era globalisasi ini setiap barang sudah dikenakan tarif berbayar. Semua hal mulai dari makanan hingga buang air di toilet umum memerlukan biaya untuk menikmatinya. Alhasil, semua pekerjaan pun dilakoni untuk mendapatkan modal dalam menghidupi diri ini. Termasuk salah satunya menjadi seorang penulis.

Menulis yang awalnya hanya untuk curhat, tempat pelarian, dan mengekspresikan perasaan, dewasa ini mulai dapat dikategorikan sebagai salah satu jenis pekerjaan juga. Mulai dari menulis koran, artikel, hingga buku, semuanya mendapat balasan atau reward untuk setiap karya kita yang diterbitkan. Pertanyaannya, sebenarnya berapa sih intensif yang didapat dari menulis? Apakah benar bahwa kita bisa menjadi orang kaya dengan profesi menulis? Inilah yang diungkapkan secara gamblang oleh Abu Al-Ghifari dalam bukunya: “Peta Harta Karun: Menjadi Penulis Kaya Raya.”

Penulis yang bernama lengkap Toha Nasrudin, S.Ag. ini mulai menyukai dunia kepenulisan semenjak kecil. Ia yang awalnya suka corat-coret, tidak pernah terbersit sebelumnya untuk menjadikan penulis sebagai profesi utamanya. Seiring berjalannya waktu, berbagai pengalaman menulis pun telah ia alami, mulai dari mengirimkan artikel ke koran, menulis buku, hingga membuka usaha penerbitan yang kini membuat namanya melalangbuana ke seantero negeri ini.

Dalam buku ini dikisahkan perjalanan hidup Toha mulai dari kecil hingga sekarang. Suka dukanya dalam menulis, pengalaman-pengalaman yang telah dialaminya, hingga pelajarannya memulai bisnis penerbitan mulai dari terseok-seok hingga sekarang dapat berlari kencang. Semuanya diungkapkan secara gamblang tanpa ditutup-tutupi, hal yang tidak lumrah bagi mayoritas orang di luar sana.

Menurut Toha, ada tujuh hal yang dapat membuat penulis kaya raya, yakni: Menjadi penulis yang beda bahkan ‘gila’, menjadi penulis buku best seller murni, membangun selfpublishing yang prestisius, menularkan ide sukses kepada generasi muda, menabur uang dalam investasi aman, membersihkan kekayaan dari hak orang lain, dan membagi keuntungan kepada keluarga besar. Adapun poin penting yang ditekankan oleh Toha dalam buku ini adalah poin ketiga, yaitu: “Membangun selfpublishing yang prestisius.”

Baginya, banyak keuntungan yang akan didapat jika kita mendirikan selfpublishing. Mulai dari transparansi keuntungan yang didapat penulis, proses distribusi yang jelas dan terarah, pemberian royalti dan proses pencetakaan buku yang lebih cepat, serta jaminan 100% bahwa buku kita akan diterbitkan. Dalam buku ini, Toha menjelaskan secara detail jumlah dana yang perlu disiapkan untuk menerbitkan sebuah buku, keuntungan dari buku yang dibagi untuk penulis dan penerbit, dan juga alasan kenapa kita harus membuka bisnis penerbitan dilengkapi dengan langkah-langkah untuk melakukannya.

Selain itu, buku ini juga diperkaya dengan adanya tips dan trik menjadi penulis produktif, cara agar tulisan kita pasti dimuat di media manapun, tata cara menulis buku yang selalu meledak, dan juga bocoran bagi penulis yang ingin mendapatkan royalti puluhan juta terus menerus. Saya pribadi sangat merekomendasikan buku ini, baik untuk penulis profesional, penulis pemula, ataupun peminat bisnis buku. Karena selain dapat menambah wawasan tentang dunia kepenulisan dan penerbitan, buku-buku seperti ini juga langka dan jarang ada di pasaran.

Seorang bajak laut yang hendak mencari harta karun di suatu pulau tentu memerlukan sebuah peta yang dapat menunjukkan lokasi harta tersebut dengan tepat. Begitupun dalam hal menulis. Bagi Anda yang ingin menjadi penulis kaya raya, maka buku ini adalah peta harta karun menuju impian Anda tersebut! Milikilah buku ini dengan segera, karena kata “Later” seringkali berubah menjadi “Never” jika tidak ada action yang kita lakukan.

 Seorang pejuang sejati dengan sendiri memiliki jiwa kesatria yang selalu menyalakan api di tungku hatinya. Semangat menyala-nyala itu akan menerangi perjuangan Anda dan siap menghangatkan kehidupan Anda dikemudian hari.” (Abu Al-Ghifari)

Bumi Siliwangi, 11 Agustus 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar