RESENSI BUKU “CINTA-MU SELUAS SAMUDRA”
Pengarang : Gola Gong
Tebal Buku : 484 halaman
Penerbit : Mizan
Tahun Terbit : April 2008
Pada hakikatnya, hidup ini adalah untuk beribadah kepada-Nya. Lika-liku perjalanan hidup yang kita temui, sesungguhnya adalah ujian yang dipersiapkan dari-Nya. Namun, sikap orang tentu berbeda dalam menyikapinya. Ada yang tidak dapat menerima dan menyalahkan Tuhan, namun ada juga yang berlapang dada dan menyadari bahwa semua adalah suratan takdir-Nya. Nilai tersebutlah yang sesungguhnya ingin disampaikan oleh Gola Gong, penulis asal tanah Jawara, dalam novelnya yang berjudul “Cinta-Mu Seluas Samudra.”
Dalam karyanya kali ini, Gola Gong mengangkat nilai-nilai spiritual kemasyarakatan yang berlatar belakang tahun 1975-an sampai 2000-an. Tahun-tahun dimana terjadi pergolakan di badan Indonesia akan pemekaran berbagai provinsi baru. Masa-masa pemerintahan kacau balau, terjadi krisis moneter, berbagai kasus KKN; Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme yang bertebaran dimana-mana, hingga kasus pembunuhan, pemerkosaan, serta perselingkuhan yang menyebabkan anak tak diinginkan. Semua itu ia tarik garis merahnya dan dikemas dalam sebuah kisah yang renyah dengan menggunakan bahasa yang lugas.
Pada dasarnya, novel bertajuk religi ini merupakan kumpulan ketiga novel Gola Gong yang terkenal, yakni Pada-Mu Aku Bersimpuh, Tempatku Disisi-Mu, dan Biarkan Aku Jadi Milik-Mu. Ketiga kisah tadi dirangkum dalam satu buku yang bertujuan untuk mengingatkan kita agar selalu ingat kepada Allah Swt., baik saat mendapat karunia kenikmatan maupun dalam kesusahan. Sesungguhnya segala sesuatu itu berasal dari-Nya dan semua akan kembali kepada-Nya. Semua hikmah tersebut tersurat dalam kisah Siti Nurkhasanah, tokoh utama dalam buku ini, yang dikisahkan sebagai muslimah yang berjuang dalam mencari kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Salah satu hal unik dalam buku ini yaitu setiap babnya dimulai dengan puisi dari Tias Tatanka, istri dari Gola Gong. Selain itu, membaca buku ini juga membuat kita bercermin akan keadaan diri pribadi, keluarga, lingkungan, masyarakat, bahkan negeri ini. Berbagai penokohan dan penggambaran karakter dalam tokoh ini membuat kita bermuhasabah diri, “Sudahkah kita menjadi hamba yang taat dalam beribadah kepada-Nya, baik secara sikap maupun perbuatan?” Cerita yang sudah ditayangkan ke layar kaca oleh PT Indika Entertainment ini sangat cocok untuk orang-orang yang ingin belajar nilai-nilai kehidupan, khususnya keislaman. Semoga dari buku ini kita bisa mendapatkan berkah dan hidayah dari Allah Swt., aamiin.
Bumi Siliwangi, 14 April 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar