Rabu, 23 September 2015

Merindu

#Day 1

Kau tahu?
Hari ini sudah habis kutelan ratusan buku. Ribuan aksara pun telah kenyang kucerna. Namun lagi-lagi semuanya hanya kembali pada satu hal: Mengingatkanku pada dirimu.

Ya, dirimu yang memabukkanku. Sosok yang telah membuat diriku harus menahan haus rindu yang kini membuncah dalam dada. Rindu yang menohok relung hatiku yang terdalam dan membayangkan ribuan kisah andaikan kita kembali bersama.

Namun semua haruslah sesuai dengan waktunya, bukan?

Kau tahu?

Diri ini masih membisu kala kau sebut bahwa dirimu masih menunggu. Menunggu sosok pangeran berkuda putih yang datang tanpa pamrih hanya demi menjemput sang kekasih. Kau bilang, "Cukuplah ridha orang tua karena itu sudah mewakili segala-galanya."

Maka disinilah aku sekarang. Sedang berusaha memantaskan diri agar dapat menjadi orang yang pantas bersanding denganmu. Kembali berusaha menata hati agar cinta ini terbingkai setiap hari dalam balutan kasih nan ilahi. Jadi, tunggulah aku jika memang rindu ini akan kembali bertamu padamu.

Kau tahu?

"Ketika ekspresi rindu adalah doa, tak ada cinta yang tak mulia." Itulah hal baru yang kudapat dari buku. Buku yang membuat wajahku bersemu malu. Malu karena kisah kita belum tentu seperti itu. Maka inilah yang saat ini berlaku, kucoba menorehkan kisah kita di dalam suatu buku. Harap-harap cemas, semoga suatu hari kau tidak tahu bahwa orang yang kumaksud itu adalah dirimu.

Kau tahu?

Ada yang beku: bibir
Ada yang tertahan: nafas
Ada yang berkedip: kelopak mata
Ada yang berdegup kencang: jantung
Ada yang berdesir deras: darah
Ada yang tertawan: hati
Ada yang berhenti berputar: bumi
Ada yang berhembus pelan: angin
Ada yang hening berbisik: rerumputan

Ada yang jatuh cinta padamu: aku

Sampai bertemu lagi. Ya, Kamu.

Dari Aku yang merindu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar