Sebait Cinta untuk Sang Maha Cinta
Oleh : M. Ginanjar Eka Arli
Malam kelam mulai mencekam
Mengingatkanku tentang sebuah kenangan dua puluh tahun silam
Kala isak tangis terdengar di bawah pualam
Saat riuh rendah bisikmu melantunkan kalam
Detik itu akupun terenyuh
Akan ketulusan hatimu yang menyeluruh
Untuk memuja dan memuji Ia, sang Ilah
Tanpa sedikitpun ragu maupun lelah
Maka akupun jatuh cinta kepada-Nya
Kepada diri-Nya, sang Maha Cinta
Yang mengasihi dan menyayangi hamba-hamba-Nya
Dan seluruh ciptaan-Nya di seluruh alam semesta
Berikanlah pula cinta-Mu padaku ya Rabbi
Yang mencoba melantunkan kalammu setiap hari
Meski lirih kadang terucap dalam hati
Namun sebening kesungguhan senantiasa kujaga selalu.. Duhai Rabbi
Bumi Siliwangi, 24 Februari 2015
Oleh : M. Ginanjar Eka Arli
Malam kelam mulai mencekam
Mengingatkanku tentang sebuah kenangan dua puluh tahun silam
Kala isak tangis terdengar di bawah pualam
Saat riuh rendah bisikmu melantunkan kalam
Detik itu akupun terenyuh
Akan ketulusan hatimu yang menyeluruh
Untuk memuja dan memuji Ia, sang Ilah
Tanpa sedikitpun ragu maupun lelah
Maka akupun jatuh cinta kepada-Nya
Kepada diri-Nya, sang Maha Cinta
Yang mengasihi dan menyayangi hamba-hamba-Nya
Dan seluruh ciptaan-Nya di seluruh alam semesta
Berikanlah pula cinta-Mu padaku ya Rabbi
Yang mencoba melantunkan kalammu setiap hari
Meski lirih kadang terucap dalam hati
Namun sebening kesungguhan senantiasa kujaga selalu.. Duhai Rabbi
Bumi Siliwangi, 24 Februari 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar