Suasana Diskusi Kepenulisan di depan Aula Masjid Al-Furqon, Selasa (21/10) |
Bandung, UPI.
Sebagai masyarakat intelektual, mahasiswa memiliki
kewajiban untuk membuat suatu karya tulis sebagai bentuk nyata pengabdian
mereka terhadap negara. Salah satu media yang dapat digunakan mahasiswa adalah
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Untuk mengenalkan PKM tersebut kepada
anggotanya, maka divisi Pelatihan dan Bimbingan UKM Kepenulisan Islami Al-Qolam
UPI mengadakan diskusi kepenulisan sepanjang bulan Oktober dengan tajuk utama,
“Mengenal PKM”.
Diskusi kepenulisan merupakan program rutinan
Al-Qolam sebagai fasilitas utama anggota dalam belajar ilmu kepenulisan. Tema
yang diangkat dalam diskusi kepenulisan setiap bulannya berbeda dengan jumlah
pertemuan sebanyak empat sampai lima kali. “Mengenal PKM” merupakan tema yang
diangkat Al-Qolam sebagai bentuk pembekalan bagi anggota untuk mengikuti
kegiatan PKM, khususnya PKM-GT dan PKM-AI yang akan diselenggarakan sekitar
bulan Februari tahun 2015 mendatang.
Di minggu pertama, Al-Qolam mengundang Asep Syahbudi,
kepala divisi Dana dan Usaha Al-Qolam sekaligus pemenang program PKM
Kewirausahaan, untuk mengenalkan jenis-jenis PKM yang diperlombakan setiap
tahunnya. PKM tersebut terdiri atas PKM 5 Bidang yaitu PKM Penelitian (PKM-P),
PKM Teknologi (PKM-T), PKM Kewirausahaan (PKM-K), PKM Pengabdian Pada
Masyarakat (PKM-P2M), PKM Karsa Cipta (PKM-KC), serta PKM Karya Tulis yaitu PKM
Artikel Ilmiah (PKM-AI) dan PKM Gagasan Tertulis (PKM-GT). “Untuk mengikuti
PKM, salah satu yang harus diingat yaitu: Bacalah buku panduannya terlebih
dahulu! Karena setiap tahun aturan-aturan penulisan PKM sering berubah.” Pesan
Asep di penghujung acara.
Minggu berikutnya pematerian dilanjutkan oleh
Suhendar, ketua UKM Lembaga Penelitian dan Pengkajian Karya Tulis Ilmiah UPI (UKM LEPPIM UPI) 2014. Dalam diskusi kali
itu, Suhendar menjelaskan cara-cara pembuatan PKM dan juga sistematikanya.
Beberapa tahapan tersebut diantaranya: Mencari ide (lihatlah lingkungan, cari
masalah dan solusinya), lihat mesin pencari seperti google.com (cek apakah ide
kita sudah ada atau belum, lakukan konsep ATM – Amati, Tiru, dan Modifikasi),
kemudian buatlah tujuan untuk membuat PKM tersebut (Sesuaikan dengan minat
penulis, sesuaikan dengan pengabdian ilmu, dan juga manfaatnya untuk
masyarakat).
Mahasiswa S-1 jurusan Pendidikan Teknik Elektro
tersebut juga menjelaskan beberapa kriteria penilaian PKM, diantaranya: Kreatif
dan Objektif (unik, punya kebermanfaatan, dan rasional), Logis dan Sistematis
(sebisa mungkin banyak memuat saran-saran), dan harus ada teori-teori yang
mendasari gagasan kita. Di akhir pertemuan, Suhendar juga memberi tahu tips
& trik untuk lolos PIMNAS, yaitu: 1) Buatlah judul yang menarik, 2)
Perhatikan kebermanfaatan program kita untuk masyarakat, dan 3) Kemungkinan
keberlanjutan dan rasionalitas program.
Untuk melengkapi diskusi sebelumnya, di minggu yang
ketiga Al-Qolam berniat mengaplikasikan teori-teori yang diterimanya dengan
mengadakan pelatihan pembuatan PKM-GT bersama Hani Nurhasanah, anggota LEPPIM
dan Ketua Departemen Komunikasi dan Informasi BEM Himatika ‘Identika’ UPI 2014.
Ditemani dengan Endah, berdua mereka mengulas kembali sistematika PKM-GT dan
mengajak berdiskusi tentang judul-judul serta permasalahan yang bisa diangkat
oleh anggota Al-Qolam. Hani berpesan, “Kunci utama pembuatan PKM-GT adalah di
latar belakang. Buatlah pendalaman dari masalah yang ada, kemudian tuliskan
solusi semenarik mungkin agar benar-benar diperhatikan.” Dengan pelatihan PKM
selama tiga minggu ini, diharapkan anggota Al-Qolam bisa menyiapkan diri untuk
mengikuti program PKM-GT dan PKM-AI tahun mendatang. (M. Ginanjar Eka Arli)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar