Gue dapet tulisan ini dari DT sih sebenernya, tapi berhubung gak dicetak ulang,, mungkin ada baiknya juga gw post ulang kesini biar semuanya juga pada tahu tentang apa yang udah gue ketahui.. Sok dilihat, di tafakuri, dan di amalkan yaa :-)
========================================================================
Judul : Beberapa Pelajaran Penting Untuk Segenap Umat
Oleh : Imam 'Abdul'aziz Bin 'Abdillah Bin Baz Rahimahullah
Muqoddimah
Segala puji bagi Allah Rabb semesta. Kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertaqwa. Semog Allah Subhanahu wa Ta'ala senantisa melimpahkan shalawat dan salam kepada hamba dan asul-Nya, nabi kita Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, kepada segenap keluarga dan para sahabatnya.
Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang beberapa hal yang wajib diketahui oleh masyarakat umum tentang agama Islam, saya beri judul : "Beberapa Pelajaran Penting Untuk Segenap Umat". Saya memohon kepada Allah semoga penjelasan singkat ini bermanfaat bagi kaum muslimin, dan semoga Allah menerimanya sebagai amal kebaikan.. dari Abdul'aziz Bin 'Abdillah bin Baz.
Pelajaran 1 : Surat Al-Fatihah dan Surat-surat Pendek
Mengajarkan surat Al-Fatihah dan surat-surat pendek sebisa mungkin mulai dari Az-Zalzalah sampai surat An-Nas dengan cara talqin (mengikuti guru), memperbaiki bacaan, hafalan, dan penjelasan berkenaan dengan hal-hal yang wajib difahami.
Pelajaran 2 : Rukun-Rukun Islam
Penjelasan tentang rukun Islam yang lima. Yang perama dan paling utama adalah persaksian (syahadat) bahwa Tiada Ilah yang berhak disembah melainkan Allah dan Muhammad adalah rasul-Nya. Yaitu dengan menjelaskan maknanya berikut penjelasan syarat-syarat La Ilaha Illallah. Maknanya adalah : "La Ilaha (tiada Ilah), artinya meniadakan seluruh yang disembah selain Allah. Illallah (melainkan Allah), artinya menetapkan ibadah hanya untuk Allah semata dan tidak menjadikan sekutu bagi-Nya.
*Adapun syarat-syarat La Ilaha Illallah adalah :
> Ilmu yang tidak dicampuri dengan kebodohan
> Keyakinan yang tidak dicampuri dengan keraguan
> Keikhlasan yang tidak dicampuri dengan kesyirikan
> Kejujuran yang tidak dicampuri dengan kebohongan
> Kecintaan yang tidak dicampuri dengan kebencian
> Ketaatan yang tidak dicampuri dengan pembangkangan
> Penerimaan yang tidak dicampuri dengan penolakan
> Pengingkaran terhadap seluruh yang disembah selain Allah.
Syarat-syarat tersebut diatas terkumpul dalam 2 bait syair berikut :
Kemudian penjelasan bagi penuntut ilmu tetang sisa rukun Islam yang lima, yaitu : mendirikan sholat, menunaikan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan dan haji ke Baitullah Al-Haram bagi yang mampu.
Pelajaran 3 : Rukun-Rukun Iman
Rukun-rukun iman ada enam :
> Beriman kepada Allah
> Beriman kepada para malaikat-Nya
> Beriman kepada kitab-kitab-Nya
> Beriman kepada para rasul-Nya
> Beriman kepada hari akhir
> Beriman kepada qadar (ketentuan Allah) baik dan buruknya dari Allah Ta'ala.
Pelajaran 4 : Pembagian Tauhid dan Syirik
Tauhid itu ada tiga bagian : Tauhid rububiyyah, tauhid uluhiyyah, dan tahuid asma' dan sifat.
*Tauhid rububiyyah adalah : ber'itikad bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala Pencipta segala sesuatu, mengatur segala sesuatu, tiada sekutu bagi-Nya.
*Tauhid Uluhiyyah adalah : beri'tikad bahwa sesungguhnya Allah Subhanhu wa Ta'ala Dialah yang berhak disembah, tiada sekutu bagi-Nya. Inilah makna dari La Ilaha Illallah. Maknanya adalah : Tiada sesembahan yang haq kecuali Allah. Jadi, semua bentuk ibadah seperti shalat, puasa dan yang lainnya, harus diikhlaskan hanya untuk Allah Subhanahu wa Ta'ala saja, tidak boleh dipersembahkan kepada selain-Nya.
*Tauhid Asma' dan Shifat : beriman kepada nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya, sebagaimana yang diterangkan dalam Al-Qur'an dan Sunnah Rasul-Nya, menetapkannya hanya untuk Allah saja, menurut apa yang pantas bagi-Nya, tanpa ta'wil, ta'thil (menghilangkan makna atau sifat Allah), tanpa takyif (mempersoalkan hakekat nama dan sifat Allah dengan bertanya "bagaimana?", dan tanpa tamtsil (menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya). Hal ini sesuai dengan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala : "Katakanlah,"Dialah Allah, Yang Maha Esa.Allah adalah Ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia" (QS. Al-Ikhlas: 1-4). Juga firman-Nya : "Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat". (QS. Asy0Syura: 11)
Sebagian ulama membagi tauhid ini hanya menjadi dua bagian. Tauhid asma' dan sifat dimasukkan sebagai bagian dari tauhid rububiyyah. Hal itu tidak masalah, karena maksud inti dari dua pembagian diatas sudah jelas.
Syirik itu ada tiga macam : Syirik akbar, syirik ashghor dan syirik khofiy
Syirik akbar.
Yaitu syirik berakibat gugurnya seluruh amal dan menyebabkan kekal di neraka. Sebagaimana Allah Ta'ala berfirman: "Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan". (QS. Al-An'Am: 88).
Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman : "Tidaklah pantas orang-orang Musyrik itu memakmurkan masjid-masjid Allah,sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka itu kekal di dalam neraka". (QS. At-Taubah: 17)
Orang yang meninggal dunia sedangkan ia masih mengerjakan syirik akbar ini, maka ia tidak akan diampuni dan diharamkan baginya surga. Sebagaimana firman Allah 'Azza wa Jalla : "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya". (QS. An-Nisa': 48)
Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman: "Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun". (QS. Al-Maidah: 72)
Juga diantara bentuk-bentuk syirik akbar ini adalah : berdoa kepada orang-orang yang sudah meninggal dunia, kepada berhala-berhala, meminta pertolongan kepada mereka, bernadzar untuk mereka, menyembelih untuk mereka dan lain sebagainya.
Syirik Ashgor.
Yaitu perbuatan yang ditetapkan dalam nash Qur'an dan Sunnah sebagai syirik, akan tetapi ia tidak termasuk dalam kategori syirik akbar. Seperti riya' dalam beramal, bersumpah dengan selain Allah, ucapan "masya Allah wa syaa fulan", dan lain sebagainya. Sesuai dengan sabda Nabi Shallalahu 'Alaihi wa Sallam :"Sesungguhnya yang paling aku takutkan akan menimpa kalian adalah syirik ashgor". Maka beliau ditanya tentang syirik ashghor tersebut, lalu beliau menjawab : "yaitu riya". (HR. Imam Ahmad, Thobroni dan Baihaqi dari Mahmud bin Lubaid Al-Anshori Radhiyallahu 'anhu dengan sanad yang baik juga diriwayatkan oleh Thobroni dengan beberapa isnad yang baik dari Mahmud bin Lubaid, dari Rofi' bin Khudaij dari Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam).
Juga sabda beliau Shallallahu 'Alaihi wa Sallam : "Barangsiapa bersumpah dengan sesuatu selain Allah, maka ia telah berbuat syirik". H.R. Imam Ahmad dengan sanad yang shahih dari 'Umar bin Khattab Radhiyallahu'anhu, dan diriwayatkan juga oleh Abu Dawud dan Tirmidzi dengan sanad yang shahih dari hadits Ibnu 'Umar Radhiyallahu 'anhuma dari Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, bahwa beliau bersabda : "Barangsiapa bersumpah dengan selain Allah, maka sungguh ia telah kafir atau berbua syirik".
Dan sabda beliau Shallallahu 'alaihi wa Sallam : "Dan janganlah kamu mengatakan : "apa yang dikehendaki Allah dan dikehendaki oleh si fulan", akan tetapi katakanlah : "apa yang dikehendaki Allah kemudian dikehendaki oleh si fulan". (H.R. Abu Dawud dengan sanad yang shahih dari Hudzaifah bin Yaman Radhiyallahu 'anhu).
Syirik jenis ini (yaitu syirik ashghor) tidak mengeluarkan seseorang dari agama Islam, tidak pula mengakibatkan kekal di dalam neraka. Hanya saja ia mengurangi kesempurnaan tauhid yang diwajibkan.
Yang ketiga adalah:
Syirik Khafiy. Dalilnya adalah sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam : "Maukah kamu aku beritahukan apa yang paling aku takutkan akan menimpa kalian, lebihdari (takutku atas kalian) terhadap Al-Msih Ad-Dajjal?". Beliau bersabda : "yaitu syirik khafiy (syirik yang tersembunyi),bahwa seseorang berdiri sholat, lalu ia membagus-baguskan sholatnya karena ia melihat ada orang yang sedang memperhatikannya." (H.R. Imam Ahmad dalam Musnadnya dari Abu Sa'id Al-Khudriy Radhiyallahu 'anhu)
*Syirik juga bisa dibagi menjadi dua macam saja :
Syirik akbar dan syirik ashgho, sedangkan syirik khofiy bisa masuk pada kedua-duanya. Syirik khofiy bisa masuk dalam syirik akbar, seperti syiriknya orang-orang munafik, karena mereka menyembunyikan aqidah mereka yang batil, menampakkan keislaman mereka karena riya' dan takut atas kepentingan diri mereka. Ia bisa juga masukdalam syirik ashghor, sperti riya'. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam hadits Mahmud bin Lubaid Al-Anshory yang disebutkan tadi dan hadits Mahmud bin Lubaid Al-Anshory yang disebutkan tadi dan hadits Abu Sa'id diatas. Dan hanya Allah-lah yang dapat memberi taufiq.
Pelajaran 5 : Ihsan
Yaitu beribadah kepada Allah seolah-olah kamu melihat-Nya. Kalau kamu tidak melihat-Nya, kamu yakini bahwa sesungguhnya Allah melihatmu.
Pelajaran 6 : Syarat-syarat Shalat
Syarat-syarat shalat ada sembilan, yaitu:
1. Islam,
2. Akal,
3. Tamyiz (mampu membedakan antara baik dan buruk),
4. Tidak berhadats,
5. Menghilangkan najis,
6. Menutup aurat,
7. Tiba waktu sholat,
8. Menghadap kiblat, dan
9. Niat
To The Part 2 >> To The Part 3 >>>
========================================================================
Judul : Beberapa Pelajaran Penting Untuk Segenap Umat
Oleh : Imam 'Abdul'aziz Bin 'Abdillah Bin Baz Rahimahullah
Muqoddimah
Segala puji bagi Allah Rabb semesta. Kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertaqwa. Semog Allah Subhanahu wa Ta'ala senantisa melimpahkan shalawat dan salam kepada hamba dan asul-Nya, nabi kita Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, kepada segenap keluarga dan para sahabatnya.
Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang beberapa hal yang wajib diketahui oleh masyarakat umum tentang agama Islam, saya beri judul : "Beberapa Pelajaran Penting Untuk Segenap Umat". Saya memohon kepada Allah semoga penjelasan singkat ini bermanfaat bagi kaum muslimin, dan semoga Allah menerimanya sebagai amal kebaikan.. dari Abdul'aziz Bin 'Abdillah bin Baz.
Pelajaran 1 : Surat Al-Fatihah dan Surat-surat Pendek
Mengajarkan surat Al-Fatihah dan surat-surat pendek sebisa mungkin mulai dari Az-Zalzalah sampai surat An-Nas dengan cara talqin (mengikuti guru), memperbaiki bacaan, hafalan, dan penjelasan berkenaan dengan hal-hal yang wajib difahami.
Pelajaran 2 : Rukun-Rukun Islam
Penjelasan tentang rukun Islam yang lima. Yang perama dan paling utama adalah persaksian (syahadat) bahwa Tiada Ilah yang berhak disembah melainkan Allah dan Muhammad adalah rasul-Nya. Yaitu dengan menjelaskan maknanya berikut penjelasan syarat-syarat La Ilaha Illallah. Maknanya adalah : "La Ilaha (tiada Ilah), artinya meniadakan seluruh yang disembah selain Allah. Illallah (melainkan Allah), artinya menetapkan ibadah hanya untuk Allah semata dan tidak menjadikan sekutu bagi-Nya.
*Adapun syarat-syarat La Ilaha Illallah adalah :
> Ilmu yang tidak dicampuri dengan kebodohan
> Keyakinan yang tidak dicampuri dengan keraguan
> Keikhlasan yang tidak dicampuri dengan kesyirikan
> Kejujuran yang tidak dicampuri dengan kebohongan
> Kecintaan yang tidak dicampuri dengan kebencian
> Ketaatan yang tidak dicampuri dengan pembangkangan
> Penerimaan yang tidak dicampuri dengan penolakan
> Pengingkaran terhadap seluruh yang disembah selain Allah.
Syarat-syarat tersebut diatas terkumpul dalam 2 bait syair berikut :
Ilmu, keyakinan, ikhlas dan jujur sertaBeserta penjelasan tentang persaksian bahwa sesungguhnya Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam adalah utusan Allah. Yang diperlukan adalah : Mempercayai beliau dalam setiap apa yang beliau katakan, taat terhadap apa yang beliau perintahkan, menjauhi apa yang beliau larang dan peringatkan, dan tidak beribadah kepada Allah kecuali sesuai dengan apa yang telah disyariatkan oleh Allah dan rasul-Nya Shallahu 'Alaihi wa Sallam.
Cinta, taat,dan menerimanya
Ditambah yag kedelapan pengingkaran
Terhadap seluruh yang disembah selain Allah
Kemudian penjelasan bagi penuntut ilmu tetang sisa rukun Islam yang lima, yaitu : mendirikan sholat, menunaikan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan dan haji ke Baitullah Al-Haram bagi yang mampu.
Pelajaran 3 : Rukun-Rukun Iman
Rukun-rukun iman ada enam :
> Beriman kepada Allah
> Beriman kepada para malaikat-Nya
> Beriman kepada kitab-kitab-Nya
> Beriman kepada para rasul-Nya
> Beriman kepada hari akhir
> Beriman kepada qadar (ketentuan Allah) baik dan buruknya dari Allah Ta'ala.
Pelajaran 4 : Pembagian Tauhid dan Syirik
Tauhid itu ada tiga bagian : Tauhid rububiyyah, tauhid uluhiyyah, dan tahuid asma' dan sifat.
*Tauhid rububiyyah adalah : ber'itikad bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala Pencipta segala sesuatu, mengatur segala sesuatu, tiada sekutu bagi-Nya.
*Tauhid Uluhiyyah adalah : beri'tikad bahwa sesungguhnya Allah Subhanhu wa Ta'ala Dialah yang berhak disembah, tiada sekutu bagi-Nya. Inilah makna dari La Ilaha Illallah. Maknanya adalah : Tiada sesembahan yang haq kecuali Allah. Jadi, semua bentuk ibadah seperti shalat, puasa dan yang lainnya, harus diikhlaskan hanya untuk Allah Subhanahu wa Ta'ala saja, tidak boleh dipersembahkan kepada selain-Nya.
*Tauhid Asma' dan Shifat : beriman kepada nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya, sebagaimana yang diterangkan dalam Al-Qur'an dan Sunnah Rasul-Nya, menetapkannya hanya untuk Allah saja, menurut apa yang pantas bagi-Nya, tanpa ta'wil, ta'thil (menghilangkan makna atau sifat Allah), tanpa takyif (mempersoalkan hakekat nama dan sifat Allah dengan bertanya "bagaimana?", dan tanpa tamtsil (menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya). Hal ini sesuai dengan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala : "Katakanlah,"Dialah Allah, Yang Maha Esa.Allah adalah Ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia" (QS. Al-Ikhlas: 1-4). Juga firman-Nya : "Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat". (QS. Asy0Syura: 11)
Sebagian ulama membagi tauhid ini hanya menjadi dua bagian. Tauhid asma' dan sifat dimasukkan sebagai bagian dari tauhid rububiyyah. Hal itu tidak masalah, karena maksud inti dari dua pembagian diatas sudah jelas.
Syirik itu ada tiga macam : Syirik akbar, syirik ashghor dan syirik khofiy
Syirik akbar.
Yaitu syirik berakibat gugurnya seluruh amal dan menyebabkan kekal di neraka. Sebagaimana Allah Ta'ala berfirman: "Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan". (QS. Al-An'Am: 88).
Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman : "Tidaklah pantas orang-orang Musyrik itu memakmurkan masjid-masjid Allah,sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka itu kekal di dalam neraka". (QS. At-Taubah: 17)
Orang yang meninggal dunia sedangkan ia masih mengerjakan syirik akbar ini, maka ia tidak akan diampuni dan diharamkan baginya surga. Sebagaimana firman Allah 'Azza wa Jalla : "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya". (QS. An-Nisa': 48)
Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman: "Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun". (QS. Al-Maidah: 72)
Juga diantara bentuk-bentuk syirik akbar ini adalah : berdoa kepada orang-orang yang sudah meninggal dunia, kepada berhala-berhala, meminta pertolongan kepada mereka, bernadzar untuk mereka, menyembelih untuk mereka dan lain sebagainya.
Syirik Ashgor.
Yaitu perbuatan yang ditetapkan dalam nash Qur'an dan Sunnah sebagai syirik, akan tetapi ia tidak termasuk dalam kategori syirik akbar. Seperti riya' dalam beramal, bersumpah dengan selain Allah, ucapan "masya Allah wa syaa fulan", dan lain sebagainya. Sesuai dengan sabda Nabi Shallalahu 'Alaihi wa Sallam :"Sesungguhnya yang paling aku takutkan akan menimpa kalian adalah syirik ashgor". Maka beliau ditanya tentang syirik ashghor tersebut, lalu beliau menjawab : "yaitu riya". (HR. Imam Ahmad, Thobroni dan Baihaqi dari Mahmud bin Lubaid Al-Anshori Radhiyallahu 'anhu dengan sanad yang baik juga diriwayatkan oleh Thobroni dengan beberapa isnad yang baik dari Mahmud bin Lubaid, dari Rofi' bin Khudaij dari Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam).
Juga sabda beliau Shallallahu 'Alaihi wa Sallam : "Barangsiapa bersumpah dengan sesuatu selain Allah, maka ia telah berbuat syirik". H.R. Imam Ahmad dengan sanad yang shahih dari 'Umar bin Khattab Radhiyallahu'anhu, dan diriwayatkan juga oleh Abu Dawud dan Tirmidzi dengan sanad yang shahih dari hadits Ibnu 'Umar Radhiyallahu 'anhuma dari Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, bahwa beliau bersabda : "Barangsiapa bersumpah dengan selain Allah, maka sungguh ia telah kafir atau berbua syirik".
Dan sabda beliau Shallallahu 'alaihi wa Sallam : "Dan janganlah kamu mengatakan : "apa yang dikehendaki Allah dan dikehendaki oleh si fulan", akan tetapi katakanlah : "apa yang dikehendaki Allah kemudian dikehendaki oleh si fulan". (H.R. Abu Dawud dengan sanad yang shahih dari Hudzaifah bin Yaman Radhiyallahu 'anhu).
Syirik jenis ini (yaitu syirik ashghor) tidak mengeluarkan seseorang dari agama Islam, tidak pula mengakibatkan kekal di dalam neraka. Hanya saja ia mengurangi kesempurnaan tauhid yang diwajibkan.
Yang ketiga adalah:
Syirik Khafiy. Dalilnya adalah sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam : "Maukah kamu aku beritahukan apa yang paling aku takutkan akan menimpa kalian, lebihdari (takutku atas kalian) terhadap Al-Msih Ad-Dajjal?". Beliau bersabda : "yaitu syirik khafiy (syirik yang tersembunyi),bahwa seseorang berdiri sholat, lalu ia membagus-baguskan sholatnya karena ia melihat ada orang yang sedang memperhatikannya." (H.R. Imam Ahmad dalam Musnadnya dari Abu Sa'id Al-Khudriy Radhiyallahu 'anhu)
*Syirik juga bisa dibagi menjadi dua macam saja :
Syirik akbar dan syirik ashgho, sedangkan syirik khofiy bisa masuk pada kedua-duanya. Syirik khofiy bisa masuk dalam syirik akbar, seperti syiriknya orang-orang munafik, karena mereka menyembunyikan aqidah mereka yang batil, menampakkan keislaman mereka karena riya' dan takut atas kepentingan diri mereka. Ia bisa juga masukdalam syirik ashghor, sperti riya'. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam hadits Mahmud bin Lubaid Al-Anshory yang disebutkan tadi dan hadits Mahmud bin Lubaid Al-Anshory yang disebutkan tadi dan hadits Abu Sa'id diatas. Dan hanya Allah-lah yang dapat memberi taufiq.
Pelajaran 5 : Ihsan
Yaitu beribadah kepada Allah seolah-olah kamu melihat-Nya. Kalau kamu tidak melihat-Nya, kamu yakini bahwa sesungguhnya Allah melihatmu.
Pelajaran 6 : Syarat-syarat Shalat
Syarat-syarat shalat ada sembilan, yaitu:
1. Islam,
2. Akal,
3. Tamyiz (mampu membedakan antara baik dan buruk),
4. Tidak berhadats,
5. Menghilangkan najis,
6. Menutup aurat,
7. Tiba waktu sholat,
8. Menghadap kiblat, dan
9. Niat
To The Part 2 >> To The Part 3 >>>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar