Selasa, 08 Mei 2012

Tak Mungkin Kembali

Cerita ini berawal dari masa-masa SMP, masa dimana aku lagi nakal"nya (jujur :D)
Siang itu ketika aku sedang berada di warnet, kalau tidak salah c itu sekitar hari jum'at siang sehabis jum'atan, tiba" saja hp q bergetar. Aku masih memakai hp Nokia 2280 ketika itu, maklum hp jadul, dan memang belum banyak digunakan fungsinya. Ketika aku melihat layar itu ada sebuah pesan yang baru saja kuterima. Pesan itu kurang lebih bertuliskan "Haaaaiiii~, ni agi yaa???". Aku terdiam sesaat. Ku cermati nomor yg mengirim pesan tsb. 0852XXXXXX. "No As ?" pikirku dalam hati. "Siapa ya kira-kira? kok gk ada namanya" Setelah memikirkan beberapa saat, aku memutuskan untuk membalasnya.. "Maaf, ini siapa ya?". Send. Beberapa saat kemudian ada sms balasan "Hahahahaha.. coba tebak! Kalo bener nanti aku kasih tau!". Makin bingung aku membaca sms itu. Lalu aku balas lagi "Hmmm siapa ya? Gak tau nih akunya.. emang kamu siapa?" "Huuuu, ini aku Wati! :D Inget gk??" Hmmm aku mengingat-ingat siapa teman ku yg bernama Wati,, tapi aku masih belum mempunyai gambaran apa-apa.. Mungkin namanya cukup asing karena aku sudah lama tak mendengarnya juga tak berjumpa dengannya. Jadi kuputuskan saja untuk berpura" tahu terlebih dahulu tentang dirinya. "Ooooh Wati ya! Tau nomor aq darimana Wati?" "Iyaaa aku tau nomor kamu dari temen sekelas kamu si Rahman! :D" "Waah gitu ya? hehe terus skrg gmn? Kamu sekolah dimana?" "Iyaa aku masih sekolah di Belanda nih, gk pindah" :p Kalo kamu pasti di SMP 4 ya?" "Ya iyalah, namanya jg sekelas sama si Rahman itu.." "Oh iya ya.. hehe . Oya gi, nanti di sambung lg ya smsnya, aq mau bantu ibu dulu nih :)" "Ow okeoke. sep :)". Selesailah perkenalan kembaliku dengan si Wati itu.

Semenjak itu, kami jadi sering sms-an, bertukar pikiran, pendapat, cerita-cerita, dsb. Dari kisah-kisahnya, akhirnya aku mengetahui kalau ternyata dia itu sahabatku semasa SD dulu. Kenapa aku bisa lupa ya dengan dia?? Mungkin saja karena aku dulu terlalu asik bertemu dengan permainan baru, "Game Online", lalu dengan suasana dan lingkungan yang baru yang mungkin sedikit membuatku terlena dan melupakan masa" kecilku. Maklumlah, sekuat"nya ingatan kita kand pasti punya kekurangan juga.. ya gag?

Beberapa waktu berlalu, akhirnya ia mengajakku ketemuan. Karena waktu itu dia jg sedang ingin berjalan-jalan ada keperluan di karang, akhirnya kami memutuskan untuk bertemu di gramed, karena tempatnya juga cukup dengan tuh dengan sekolahku. Hari itu Selasa (kalau tidak salah), sepulang sekolah aku langsung menuju ke gramedia bookstore bersama dengan temanku Andrian. Kami sampai terlebih dahulu di gramed, sedangkan si Wati sedang dalam perjalanan ketika aku sms dia. Hatiku dag dig dug, entah knp ya? kalau lagi gelisah, takut, gemetar, menunggu sesuatu yang tidak pasti itu selalu saja begini, seperti halnya kalau akan ditunjuk untuk maju dengan guru. Akhirnya setelah beberapa saat berlalu, Wati memberitahu bahwa ia baru saja sampai di Gramed. Aku dan Andrian dengan HHC (Harap Harap Cemas) menunggu di lantai 2. Wati sms lagi "Kamu dimana? Aku dibagian novel-novel nih". Kulihat dibagian novel-novel itu,setelah beberapa saat sepertinya aku bisa melihat Wati. Tapi aku ragi apakah itu benar dia atau bukan? Kemudian ia berjalan ke arah kumpulan buku-buku komik. Tiba-tiba saja hp q bergetar "Aku di bagian komik sekarang". Wah apakah itu benar Wati atau bukan ya? Hatiku ragu-ragu bercampur malu untuk menegurnya duluan. "Udah gi! Sana samperin aja dy nya, masa lo mau nunggu terus disini? Tuh liat dy jalan lagi! Ntar keburu perig lho orangnya!" Hmm kata" si Andrian ini benar juga pikirku. Akhirnya ku beranikan diri untuk menyapanya, dengan modal nekad karena takut salah orang juga c. "ehm.. Wati ya?" Kataku pelan. Dia menengok dan melihatku. "Iya, Agi kand?" "Wah beneran.. hhe maaf ya lama, abisnya aku tadi takut salah." "Iya gpp kok, sebenernya aku juga tadi itu udh ngeliat kamu lho, lucu deh aku perhatiin kamu mondar-mandir ngeliatin aku dari jauh sama temen kamu tapi gk pernah negor.. hihihi". Waduh, ternyata dia memang sudah melihatku saat itu? Jadi malu sendiri skrg akunya.. "Hehe iya abisnya takut salah c.." "Hmm yaudah deh gpp, eh maaf ya gi, aku harus langsung pulang nih. Udah sore, abisnya kamu juga lama sih tadi negurnya.. huhh" "Oh iya deh gpp ti, makasih ya udh nyempetin waktu buat ketemu sama aku." "Hehe iya gi, sama-sama. Yang penting kita udah pernah ketemu, jadi nanti jangan salah lagi ya kalo mau ketemuan lagi!" "Oke boss" jawabku. Kemudian ia berlalu pergi meninggalkan aku dan Andrian di Gramed. Tiba" Andrian menghampiriku "Gimana gi? Sukses ngobrolnya?" "Iya yan, makasih ya udh nemenin gw hari ini, yuk maen dulu ke Squid" "Yuk" Dan kami bermain game online seperti biasanya di Squid Net.

Hari-hari terus berganti. Satu demi satu masalah kami lewati bersama, perihal dia dengan cowo yang dia suka. Perihalku dan juga mungkin dengan seseorang yang dlu berstatus sebagai pacarku. Tentang temanku, dan temannya. Serta cerita-cerita lain seputar keluarga kita bersama. Memang yah, paling enak cerita itu kalau dengan orang yang dapat mengerti kita? Para sahabat yang senantiasa selalu bersama kita dan menemani hari-hari kita.

Saat-Saat Ujian Nasional SMP pun tiba, dengan cukup sukses dan lancar kami semua dapat melewatinya, Hasilnyapun baik, kami semua lulus 100% (alhamdulilah yah) dan bersiap untuk meneruskan pendidikan kami ke jenjang yang lebih tinggi. Selanjutnya kamipun bingung untuk meneruskan SMA kemana? Si Wati terus mengajakku untuk mendaftar ke SMA 9, salah satu SMA favorit di Bandarlampung. Akan tetapi teman-temanku yang dari SMP 4 kompak untuk mendaftar ke SMA 2 semua. Akhirnya aku mengikuti mereka dan daftar pilihan pertama SMA 2. Ketika itu aku bersama Andrian mendaftar dan mengambil nomor ujian di SMA 2, sedangkan si Wati tetap teguh untuk mendaftar SMA 9 sebagai pilihan pertamanya. Memang cita-cita dia adalah ingin bersekolah di SMA 9. Mungkin karena lebih dekat dengan rumahnya juga sih. Tapi yasudahlah, itu kand hak dia untuk mendaftar dimanapun ia inginkan.

Tespun berlangsung, masing-masing dari kami telah mencoba yang terbaik. Akhirnya saat-saat pengumuman tiba. Disinilah semuanya dimulai. Ketika itu jam 4 pagi para tukang koran mulai berkoar-koar menjajakan dagangannya. Aku yang mendengar itu tiba-tiba saja bangun dan segera membeli koran itu. Aku mencari namaku di SMA 2, .... tidak ada. Kemudian pandanganku beralih ke SMA 5 sebagai pilihan ketigaku. ..... tidak ada juga. Waduh, aku mulai HHC lagi, dag dig dug der! DAI* (loh kok malah iklan?), aku mulai mencari secara perlahan di SMA 9. Satu persatu nama ku perhatikan, dan akhirnya aku menemukan namaku! Di urutan 125, M Ginanjar Eka Arli. Syukur alhamdulilah aku masuk ke salah satu SMA Negeri ter-favorit di Bandarlampung. Kemudian aku mulai mencari nama-nama yang mungkin kukenal yang akan menjadi temanku nanti di SMA. Lalu aku melihatnya! Temanku si Wati itu, ia peringkat 275 dari 280 orang (kalau gak salah), langsung saja aku sms dia.. "Watiiii, selamat yaaa! Kamu masuk SMA 9 di Peringkat 5 !! Tapi dari bawah.. wkwk :p" . kemudian ia membalas dengan balasan yang cukup singkat "Iya. makasih." Waktu itu c aku tidak berpikir lebih jauh lagi, tapi yang penting aku sudah menyampaikannya ke dia. Jadi aku balas saja "Okeh, sama-sama Wati, sekali lg selamat ya, akhirnya masuk ke SMA yang kamu cita-citakan :)" . Dan ia tidak membalas.

Beberapa waktu berlalu, tibalah saat-saat Masa Orientasi Sekolah atau mungkin yang biasa kita dengar dengan sebutan MOS . Dalam MOS ini para murid baru dibagi menjadi 9 Kelompok. Aku ketika itu Masuk Kelompok 5, sedangkan si Wati kalau tidak salah masuk kelompok 2. Banyak yang kita lalui saat MOS ini, dari mulai lomba antar kelompok, games-games seru bersama, dsb. Kebetulan aku belum sms Wati lagi semenjak MOS ini, dan karena aku ingin ngbrol dengannya, kucoba mulai dengan meng-sms dia. "Wah a;hamdulilah ya tdi bisa menang lomba kelompok aku. Gk nyangka lho sbnrnya bsa dpt juara 1 tadi itu,. Kelompok kamu gmn? Masih belum menang ya? Pokoknya kamu dan kelompok kamu lebih semangat lagi ya besok! Mudah"an aja bisa menang dalam perlombaan berikutnya :)" Ketika itu sekitar puikul 6 sore. Beberapa saat kemudian akhirnya dia membalas, tapi dengan jawaban yang sangat tidak aku sangka". Nadanya dengan marah, benci, dan kesal . Ia sms "JANGAN GANGGU GW LAGI ! GW DAH CAPEK, DAN JANGAN TEGOR" GW LAGI DI SEKOLAH. ANGGEP AJA KITA SEKARANG UDAH GAK SALING KENAL! SAYONARA !!!"weks! kaget banget waktu itu aku membaca sms itu, apa maksudnya ini? salah aku apa??Aku coba untuk menghubungi dia, tapi nihil. Dia tetap saja tidak membalas smsku dan aku juga tidak terpikir untuk menelponnya waktu itu! Sial banget deh, masuk sekolah bukannya nambah temen malah nambah musuh -,-"

Dengan banyak tanda tanya akhirnya aku coba merelakannya, aku hanya sms dia untuk terakhir kalinya "maaf ya klo emg aq ada salah sm kamu. Semoga saja ini memang yang terbaik untuk kita berdua."

Waktu-waktu berlalu dengan cepat, tanpa terasa sudah beberapa bulan sejak masa itu, Aku mulai tertarik untuk bersosial network, ketika itu masih masa-masanya Friendster. Aku diajarkan oleh temanku Lia untuk membuat FS. Dan seiring berjalannya waktu, aku mulai cukup aktif d FS. Iseng-iseng aja aku menelusuri dan mencari nama si Wati. Ternyata dia ada! Aku coba untuk meng-add dia dengan harapan di confirm, dan setelah waktu berlalu ternyata tak ada tanggapan dari dia,

Berlanjut di suatu malam, tiba" saja ada seorang wanita yang mengirimi aku pesan singkat. Setelah berkenalan akhirnya aku mengetahui dia bernama Adel, dan ternyata si Adel ini adalah temen SMPnya si Wati! Lalu dia menanyakan tentang bagaimana hubungan ku dengan si Wati, Aku menjawab buruk, dan menjelaskan semua persoalannya kepada Adel. Ternyata setelah diselidiki, Wati itu semasa SMP sering bercerita tentang aku kepada si Adel! Dia menganggap aku penting, sahabat yang dia sayangi dan hargai. Akan tetapi entah kenapa semuanya berubah dan dimulai sejak masuk SMA ini. Akhirnya Adel mulai menanyakan aku kepada Wati, dari pendapat Wati, ia mengatakan bahwa aku dulu suka merendahkan dia, kadang tidak menghargainya dan tidak mengerti dia. Aku mulai berfikir lagi, Apakah waktu itu kata-kataku termasuk sombong? Apa kata-kataku dulu tidak menghargai dia? Dan mungkinkah kata-kataku telah menyakitinya??Yah semua itu mungkin saja, dan aku mulai menanyakan kepada Adel apakah ia bisa membantuku untuk meminta maaf kepada Wati? Adel tidak berjanji ia bisa, tapi ia akan berusaha untuk membantuku berbaikan dengan Wati, Akhirnya setelah beberapa bujukan, Wati menerima permintaan Temanku di FS. Adel mengatakan, Wati bersedia memaafkanku tapi dengan syarat dan itu akan diberitahukan olehnya. Aku segera meminta maaf kepada Wati melalu FS di dindingnya Wati, akan tetapi Wati tidak mau membalas Wall ku ke dinding dia. Ia hanya mau menuliskan kata-kata hatinya di status. Dan setelah beberapa komentar akhirnya kita berbaikan dengan syarat aku jangan sok deket sm dia (SKSD) dan anggap saja kita teman biasa. Baiklah aku menyanggupi hal itu.

Hatiku sedikit lega, akhirnya ia mau untuk memaafkan aku. Akan tetapi aku memikirkan lagi syarat" dari Wati itu. "Jangan terlalu dekat dengan dia", jadi sedekat apa kita dalam konteks pertemanan yang dia anggap wajar? Aku baru mengetahui bahwa dia sangat menjaga jarak sekali ketika bertemu denganku. Setiap kita berpapasan, pasti dia tidak mau menegurku dan langsung buang muka, entah ke arah hpnya (pura" smsn), ke arah temannya (pura" mengobrol seru), atau lewat saja tanpa tersenyum kepadaku. Apakah itu yang di anggap teman? Menurutku itu sama saja dengan tidak kenal. Entah bagaimana di pikirain dia.

Sampai sekarang terkadang hal ini menghantui pikiranku. Seorang sahabat, yang dlu sangat kita sayangi, kita banggakan, kita elu-elukan, dapat berubah secara drastis hanya karena 1-2 perkataan kita, Maka jagalah perkataan itu, sesungguhnya Allah Maha Pembolak-Balik Hati seseorang.

Kepada Wati, aku meminta maaf yang sebesar-besarnya kepadamu. Sebenarnya aku ingin kita bisa bersahabat lagi seperti dulu. Dikala kita dekat, masing" dapat mengerti satu sama lainnya, mungkin aku pikir kamu dulu dapat mengerti aku dan kamu bisa tau kalau aku orangnya memang begini. Aku memang senang bercanda. Dan walaupun dalam hal yang serius kadang aku buat becanda mungkin juga salah sih, tapi setidaknya inilah aku apa adanya. kamulah yang tahu itu, kamu yang dlu pernah menjadi sahabat karib ku . Dan aku dulu berharap bahwa kamu termasuk salah satu orang yang paling bisa mengerti aku dan menjadi Sahabat Sejatiku.

Tapi apalah dayaku kalau kau tidak ditakdirkan seperti itu. Kurasa hubungan kita memang tidak bisa kembali seperti dulu lagi, di saat kita tertawa bersama, membahas one piece, membahas game-game, kartu kenangan itu, saat-saat kita TK, SD bersama dan melewati hari-hari bersama. Sesungguhnya aku merindukanmu wahai sahabatku.

Mungkin saat ini kamu sudah menemukan sahabat-sahabat barumu. Kamu telah menemukan orang yang lebih mengerti tentang kamu. Dan aku juga sudah tak mungkin lagi menjadi sahabat baikmu. Tapi ingatlah bahwa kau akan kukenang selalu, dan aku berharap semoga saja suatu saat kita bisa bertemu lagi dengan keadaan yang berbeda dan juga hatimu bisa menerimaku sebagai sahabatmu kembali.

Say Thanks: To Andrian yang dulu pernah nemenin aku buat ketemu Wati, To Lia yang dulu udah ngajarin aku buat FS sehingga aku bisa minta maaf sama Wati, To Adel yang sangat berjasa sekali dalam membujuk Wati supaya mau maafin aku. Dan orang-orang yang telah membantuku menjadi lebih baik lagi.
Thanks to 4 Wati yang udah pernah jadi sahabat baikku dan mengajariku tentang pentingnya menjaga perkataan.

Original story, beberapa nama disamarkan, dan bagi yang merasa terimakasih kalian telah mengambil alih bagian dalam cerita ini. Buat perkataan, sms, dll masih banyak yang tidak bersesuaian dengan keadaan aslinya karena faktor Teknis seperti lupa, kurang ingat, dsb. Tapi mungkin dari sisi penulis sudut pandangnya kurang lebih begini.

Sorry 4 you all yang pernah jadi temanku dan merasa bahwa aku pernah menyakiti kalian.
Sesungguhnya kesempurnaan itu hanyalah milik Allah, dan manusia sepertiku sudah jelas banyak salahnya.

Semoga bisa menjadi pembelajaran buat kita semua, dan 1 pesanku: Jagalah perkataan kalian, dan jadilah orang yang penyabar dan pengertian. "...Sesungguhnya Allah menyukai hambanya yang sabar"(Q.S.Al-Imran: 146

                                                                                                     Bandung, 8 Mei 2012
                                                                                                             17.50 WIB

                                                                                                      -God Bless You All-

#Friends is a miracle who God gives to you, they teach you about the meaning of friendship. So Lucky who have the True Friend that can accept you whoever you are. Don't Dissapointing your friend, because you don't know what will they do next. You will feel how the difference when your friends go from your side.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar