Selasa, 08 Mei 2012

Cerita Cinta SMA

Cerita ini gue buat ketika gue baru aja lulus dari SMA dan masuk ke PTN.. Mungkin ceritanya sedikit jadul, bahasanya sedikit baku.. tapi ya mudah"n bisa dinikmati sama semuanya :-)

=======================================================================


Judul : Cerita Cinta SMA
Pengarang : M. Ginanjar Eka Arli





"Aku terpaku melihat senyum manis bibirnya.. Oh Tuhan, inikah cinta?"

                                                          ***

Namaku Adi. Aku bersekolah d SMA Negeri 1 Kotabumi. DI sekolah inilah aku pertama kali bertemu dengan Fia. Ya, dia adalah wanita pertama yang aku cintai. Pertemuan pertamaku dengannya adalah saat d kantin mami. Ketika itu kami sama-sama memesan "Susu Coklat", hanya saja ternyata stok susu di tempat mami tinggal 1 bungkus, akhirnya aku mengalah dan membiarkannya membeli susu tersebut dan pergi setelah mengucapkan terima kasih kepadaku. Dari situ aku mulai memperhatikannya.

Setelah beberapa bulan berlalu semenjak kejadian di kantin mami itu, aku jadi mengetahui bahwa ternyata banyak sekali kesamaan antara aku dengan Fia. Ia ternyata sama-sama penggemar susu coklat sepertiku, kamipun sama-sama menyukai novel-novel misteri karya Agatha Christie dan Conan Doyle. Selain itu ternyata rumahku dengannya pun hanya terpaut 1 blok saja! 2 Tahun aku mengenalnya tapi ternyata aku tidak pernah sadar bahwa rumah kami dekat sekali. Pantas saja beberapa kali aku sering melihat dia naik angkutan umum yang searah dengan rumahku.

Di kelaspun, aku termasuk pendiam. Beda dengan Fia yang sangat aktif bergaul dengan teman-teman sebayanya. Aku dan Fia bagaikan air dan minyak. Selalu berdampingan tapi tak akan pernah bersatu, Lagipula sampai kapanpun kurasa ia tidak akan pernah melirikku. Aku, lelaki pendiam dan norak ini ingin bersanding hidup dengan seorang Fia yang aktif, cantik, dan primadona sekolah kita? MIMPI !!

Semua rasa itu akhirnya hanya kusimpan saja sampai kelulusan kita berdua. Tibalah saat-saat genting yang kedua, yaitu Tes Penerimaan Mahasiswa Baru di Universitas-Universitas Negeri. Disinilah semua murid-murid ingin berusaha sebaik mungkin agar dapat diterima di Universitas Negeri yang mereka impi-impikan. Untuk belajar ditempat yang lebih baik, membawa nama baik keluarga serta daerah. Dan tentunya sebagai salah satu batu pijakan untuk menggapai cita-cita mereka.

Aku mengambil insiatif mendaftar suatu bimbingan belajar agar dapat fokus pada SNMPTN itu, Betapa kaget hatiku, ternyata Fia juga mendaftar ditempat aku bimbel! OMG, hatiku cemas dan tak karuan begitu tahu bahwa ia pun 1 kelas lagi denganku. Barulah di sana kami berdua dapat bertegur sapa. Kami bercerita banyak tentang pengalaman kami. Tidak disangka-sangka, ternyata dia orangnya begitu terbuka, bahkan denganku yang baru sekali ini diajak bicara. Kami saling bertukar pikiran, tentang pelajaran, hobi, serta keluarga. Dari situ aku mengetahui lebih jauh lagi tentang keluarganya. Ternyata dia termasuk anak dari keluarga Brocken Home. Di depan saja dia berlaku ceria, ramai, dan anak yang gaul, akan tetapi dibalik semua itu ia tetap seorang anak perempuan yang rapuh. Aku dapat mengerti perasaannya karena akupun pernah mengalami hal seperti itu.

Akhirnya tibalah masa-masa ujian. Kami tidak bertemu karena tempat ujian kami berbeda. Setelah itu kamipun tidak pernah berkomunikasi lagi, dari berita yang aku dengar, ia berhasil masuk salah satu perguruan tinggi favorit se-Indonesia. Aku merasa bangga karena ia dapat mengukir prestasi yang begitu gemilang di bandingkan aku.
Ya, aku hanya berhasil tetap di daerahku saja, tidak beranjak kemana-mana dan tetap Adi yang dahulu.
Aku sedikit menyesal, kenapa aku tidak pernah mengungkapkan perasaanku kepadanya? Setidaknya aku dapat mengetahui apakah dia menyimpan perasaan yang sama atau tidak terhadapku..

Tapi yang jelas, cinta adalah cinta. Mungkin memang kita terlalu dini untuk mengenal cinta. Tapi untuk mengenal rasa kasih sayang, tidak pernah ada kata terlambat. Dan aku bangga karena pernah menjadi bagian dari hidupnya. Sebagai sahabatnya yang begitu ia percayai. Dan semoga saja suatu saat aku bisa bertemu lagi dengannya untuk mengungkapkan perasaanku ini kepadanya.

                                                            -THE END-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar