Jadi dosen gue membahas satu demi satu dari masalah teman-pacar-sampai ke pasangan kita yaitu istri/suami kelak. Berikut mungkin ulasan dari beliau... Cekidot guys! ;-)
Salah satu fitrah dari manusia yaitu jatuh cinta. Manusia diciptakan untuk berpasang-pasangan dan wajar jika kita saling tertarik dengan lawan jenis kita. Masalahnya terkadang rasa cinta itu datang pada waktu yang kurang tepat. Saat kantong kosong, saat musimnya ujian, sampe ke saat belum saatnya untuk jatuh cinta.
Untuk anak-anak abege, sebenernya sejak di bangku SMP sampe dengan bangku kuliah adalah masa-masa mulai berkembangnya hormon testosteron dan progesteron sehingga ketertarikan kita terhadap lawan jenis itu bertambah besar, terutama para lelaki pasti lebih merasakan ini karena pada wanita terdapat pheromone yang membuat kaum hawa ini terlihat 2 kali lebih menarik daripada aslinya :D
Nah, ketika kita sedang dalam tahap ketertarikan pada lawan jenis ini, dosen gue menjelaskan bahwa dalam tahap pertama yaitu ikhtiar ada anjuran dari sang Baginda Rasul untuk memilih pasangan dengan kriteria sebagai berikut.
1. Menarik
Gadis/Pria yang kita limpahi rasa sudah sewajarnya menarik terlebih dahulu secara fisik. Ketika kita memandangnya, hati langsung deg-degan, perasaan cemas tak menentu, rasa suka, cinta yang lalu berkembang menjadi sayang.. Jika sudah begitu berarti dapat dipastikan bahwa kita telah Jatuh Cinta dengan orang tersebut! Karena itu ada istilah Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama :D
Gak usah malu, karena gue juga pernah mengalami hal tersebut sebagai seorang manusia.. hehe
Yang malu itu jika kita tidak punya rasa ketertarikan dengan lawan jenis sampe umur kita berkepala 2.
#Gue sarankan kalian yang merasa belum pernah, minimal suka, dengan lawan jenis untuk mengecek apakah kalian normal atau tidak.. :p
Te-O-Pe, Be-Ge-Te Boo! |
2. Mapan
Dalam mencari pasangan, kita juga harus melihat dari segi ekonomi mereka. Disini pasangan kita dikatakan harus mapan, dan ingat! Mapan bukan berarti kaya ya.. Yang penting itu berkecukupan. Punya rumah untuk dinaungi nantinya, punya modal untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, dan lain sebagainya. Karena cinta itu tidak bisa mencukupi semua kebutuhan kita. Masa iya kalo kita udah nikah kita mau makan pake cinta? -,-"
Inget prinsip ini bro! |
3. Keturunan
Nah, selain melihat dari segi ekonominya, kita juga harus melihat dari status sosialnya. Sebenernya pasangan kita itu anak siapa sih? Nama bapaknya siapa, Ibunya siapa,, Kerjanya apa dan tinggalnya dimana? Semuanya itu harus jelas, karena kita gak mau kand kalo punya pasangan yang gak jelas asal usulnya? Bisa-bisa ntar di boongin lagi sama dia.. Ternyata dia hanya gembel yang suka ngegombal dari kolong jembatan sebelah #nahlho.
Karena itu penting sekali untuk melihat bibit, bebet, dan bobot pasangan kita agar nanti kita tidak salah pilih. Jangan-jangan pasangan kita itu saudara jauh kita? Kand kasian anak-anak kita nanti yang nanggung deritanya.. Mereka bisa kena penyakit keturunan, dan sebagainya. Yah, jangan sampai dongeng Sangkuriang terjadi kembali ya.. #gak banget deh
Harus jelas siapa yang punya penyakit apa dan dari siapa |
4. Kepribadian
Aspek terakhir itu baru kita melihat kepribadiannya. Personality,, Religiusitasnya.. Sifat-sifatnya itu seperti apa, orangnya itu gimana, apa kita bisa menerima dia luar dalam? Menerima dengan apa adanya serta ada apanya? Dan lain sebagainya.. Yang terpenting itu bahwa pasangan kita harus seiman dan memiliki ideologi yang sama dengan kita, karena jika tidak begitu pernikahan seperti apapun pasti ujung-ujungnya akan bercerai. Karena itu yang sering berantem dengan pacarnya sekarang, mungkin harus pikir" ulang ya untuk meneruskan ke jenjang selanjutnya :D
Harus jelas lho dia cowo/cewe, jangan ketuker! |
Nah kalo kita udah ngerasa yakin nih pasangan kita udah punya kriteria" seperti yang disebutkan di atas, baru kita bisa masuk ke tahap ke 2 yaitu: Ta'aruf.
Dan perlu kalian semua ketahui, proses Ta'aruf ini berbeda-beda lho antar negaranya.. Gak percaya?? Nih ya gue jabarin satu persatu..
Awalnya pengertian ta'aruf itu adalah berkenalan. Maksud dari kenalan disini adalah agar kita dapat lebih kenal dengan pasangan kita. Kalo di Arab sana, biasanya tuh para Wali atau Orang Tua yang mencarikan jodoh untuk anak-anaknya, karena mereka percaya bahwa anak-anak mereka itu Istimewa dan membutuhkan pasangan yang Istimewa juga. Jadi para wanita Arab cukup menunggu Wali mereka datang dan menawarkan kepada mereka "Ini lho pasangan yang tepat buat kamu menurut Ayah."
Sedangkan kalau di Indonesia berbeda lagi. Proses ta'aruf ini biasanya masuk ke dalam pacaran. Dan para orang tua juga lebih membebaskan anaknya untuk mencari pasangan sendiri yang mereka anggap tepat. Karena itu kebalikan dari Arab, di Indonesia para wanita yang diharuskan mencari calon pasangan yang mereka anggap tepat dan setelah itu dibawa ke hadapan Ayah mereka untuk di eksekusi apakah cocok atau tidak dengan kriteria yang diinginkan orang tuanya. #serem ya bahasanya eksekusi? :p
Sayangnya itu, proses ta'aruf di Indonesia itu, yang biasanya masuk dalam pacaran, justru disalah artikan. Kebanyakan itu apa-apa yang seharusnya dilakukan nanti, justru dilakukan sekarang saat pacaran dengan alasan "Neng, kalo neng cinta sama Abang, coba buktiin sekarang..". Kalo udah gini juga cewenya pasti pada bingung mau jawab kayak gimana, emang cowo itu gombalannya maut banget #nyadar.
Dan pacaran di Indonesia itu bersifat posesif, seakan-akan cowo itu menjadi hak milik khusus cewenya. Padahal mah gimana coba? Kita tetep aja belum ada ikatan resmi dengan pacar kita. Karena esensi dari ta'aruf itu hanya 'Mengenal' dan bukan 'Memiliki'. Disitulah salahnya sistem pacaran di negeri kita.. Jadi sudah sewajarnya jika cowo ingin berkenalan dengan banyak cewe jangan dimarahin! Kita bukannya playboy atau gimana, tapi kan itu memang hak kita untuk memilih yang terbaik dari yang baik #iya apa iyaa? :D
En, tambahan dari dosen gue.. Walau dalam Islam gak ada istilah pacaran tapi adanya ta'aruf, sebenernya hukum pacaran juga gak diharamkan kok. Yang diharamkan itu jika pacarannya sudah mendekati ke hal-hal yang dilarang Allah SWT. Patokannya gampang, cukup 1 aja.. Kalo pacaran kalian udah nunjukin nafsunya, maka itu udah bukan pacaran yang sehat lagi. Jadi kita melihat ke syahwat kita. Sebenernya kita pacaran itu untuk apa, dan hubungannya ini mau dibawa kemana.. #dah kayak lagunya Armada aja yaa? :D
Mau dibawa kemana ? Kemana aja bolee |
Sekali lagi, Ta'aruf itu Mengenal, dan Memilih. Karena itu ada satu kalimat yang cocok untuk berta'aruf. "Dalam pandangan mata saya, kamu adalah sosok ideal. Karena itu saya ingin mengenal kamu lebih jauh." Dan inget, kalimat ini bukan berarti kalimat buat nembak dan minta jadian serta jadi pacar ya.. Tapi ini lebih ke ta'aruf, atau bisa dibilang Pacaran Yang Merdeka. Tidak ada aturan pacaran ini hanya boleh satu pasang saja, karena sesuai katanya, "MERDEKA", jadi bebas dan tidak ada ikatan apa-apa kepada pasangannya. Huehehe :D
Buat kaum Adam, selamat ya kalian udah punya alasan untuk memilih pasangan lebih dari satu,, Tapi buat kaum hawa, yah kalian bersabarlah dan berlapangdadalah jika menerima kalimat seperti itu.. Jangan menekan dan memaksa ya, karena esensinya itu adalah ta'aruf dan bukan berpacaran.
Terakhir, setelah kita sudah mengenal dan memilih satu pasangan yang terbaik menurut kita, tinggal maju ke tahap selanjutnya yaitu Hitbal atau komitmen berupa pernyataan kepada Wali bahwa kita ingin lebih serius lagi menjalin hubungan dengan anaknya. Gak mau juga kand kalo kita sebagai Walinya punya anak pacaran bertahun-tahun tapi gak pernah diberi kejelasan beneran mau atau nggak tuh orang sama anak kita? Mungkin bagi laki-laki biasa aja karena nilai jual mereka tetap tinggi walaupun umurnya semakin tua.. Tapi gimana dengan perempuan?? Otomatis nilai jual mereka berkurang dong, dan bisa" banyak yang gak laku.. ckck
Dalam bahasa lain, mungkin Hitbal ini bisa juga disebut sebagai tunangan. Dan kontennya memang saat Hitbal kita bisa memberikan sesuatu terlebih dahulu, misalnya perhiasan, makanan, dan sebagainya. Ketika Hitbal ini gagal, kita boleh saja meminta kembali barang yang kita berikan. Tapi barang yang bisa diminta sebatas yang bisa dihitung, misalnya "Balikin gelang emas 24 karat saya!", jangan pula meminta barang yang gak bisa dihitung seperti "Balikin Apel yang kamu makan kemaren!", Lha udah ketelen bang.. masa mau dimuntahin lagi? -,-"
Jadi perlu digaris bawahi, saat Hitbal kita boleh saja membatalkannya, misalnya ketika seorang wanita didatangi pria yang lebih tampan, lebih kaya dari pria yang menghitbalnya sebelumnya. Tapi inget! Hitbal yang kedua bisa diterima jika Hitbal yang pertama sudah dibatalkan terlebih dahulu.. Otre?? :D
Oya, ada satu info menarik lagi sebelum penutup, bahwa sesungguhnya Pernikahan itu bisa menggunakan Mahar yang kredit, atau ngutang! Tapi catatannya disini, jika pernikahan kita dengan Mahar yang tunai atau sudah lunas, sang Istri tidak boleh menolak apapun keinginan suami. Sebaliknya, jika Mahar kita masih kredit, maka sang Istri boleh saja menolak keinginan suami, salah satunya dalam hal berhubungan intim. Sang Istri bisa mengatakan seperti ini: "Maaf, saya menolak karena kamu belum lunas!" :D
Maaf, masih belum lunas neng |
Yah, mungkin cukup sekian dulu sharing kita hari ini. Semoga bermanfaat :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar