Minggu, 20 Mei 2012

Ana Uhibbuka Fillah

Pacaran itu sudah menjadi salah satu kewajiban bagi masyarakat, terutama anak-anak muda di Indonesia. Ada yang bilang "Kalo gak pacaran loe gak gaul!".. sampe ke "Mau gaul? Sini ane gauli (?) dulu" . Masya Allah...

Mari kita coba telaah dulu, virus-virus cinta yang kini tengah menyerang pergaulan anak muda sampai ke para aktifis dakwah.. Sebenarnya dari mana sih asal usul virus cinta yang biasa kita sebut dengan.. "Virus Merah Jambu"

Virus Merah Jambu

Sebelumnya ada sedikit puisi nih tentang VMJ..


Virus itu..
Cinta bersemi ketika aksi..
Cinta bersemayam ketika mukhayam..
Cinta merekah ketika kuliah..
Cinta menyubilm ketika taklim..
Cinta menjelar ketika belajar..

#maap kalo sedikit maksa ya :p

Dari sedikit kumpulan kata di atas, kita bisa tarik kesimpulan bahwa VMJ tidak hadir dari ruang hampa.. Dia melalui suatu proses dulu hingga akhirnya menyebar ke dalam diri kita.. Berikut gue jelasin tentang proses terciptanya VMJ, terutama dalam aktifis dakwah nhe.. Cekidot!

1. Koordinasi
Hati-hati dengan Hp-mu
Pada dasarnya virus-virus merah jambu ini datang sebanding dengan frekuensi hubungan kita dengan lawan jenis kita tersebut. Hal-hal yang tidak perlu kita tanyakan kepada dia, justru malah kita tanyakan. Misalnya, ada seorang ikhwan yang tidak ikut rapat dalam melaksanakan suatu acara, kemudian sang ikhwan langsung meng-sms akhwat yang dikenalnya "Ya ukhti, afwan ana gak bisa datang tadi.. Ada informasi apa saja ya?".. Kalau kita perhatikan, sebenarnya pertanyaan tersebut bisa saja kita tanyakan kepada sesama ikhwan, tapi kenapa kita harus bertanya kepada akhwat? Inilah sebenarnya awal timbulnya VMJ.. Apalagi jika sang akhwat juga membalas, seperti layaknya gayung bersambut... "TARIK MAAAANG!" :D

2. Evaluasi
Kalo udah sering berkoordinasi, biasanya selanjutnya itu adalah evaluasi. Dimana sang ikhwan sudah sering bertanya-tanya kepada akhwatnya seputar pertanyaan" yang konteksnya sudah jauh keluar dari sekedar rapat.. Seperti misalnya "Sedang apakah antum sekarang?" sampai ke pertanyaan-pertanyaan tidak penting lainnya seperti "Sudah makan belum ukhti?", "Sekarang lagi belajar apa?", "Nanti pulang jam berapa?", dan sebagainya,,, Kalo kata remaja jaman sekarang mah.. "KEPO BANGET SIH !!??" -,-"

Knowing Every Particular Object (KEPO)

3. Taushiyah
Semakin sering berinteraksi, akhirnya sang ikhwan pun mulai bertanya-tanya seputar keimanan..  pagi" sang ikhwan sms "Bagaimana kabar imanmu pagi ini?", lalu siangnya di sms lg "Bagaimana kabar imanmu sore ini?", dan kemudian saat malam juga tetap di sms "Bagaimana kabar imanmu malam ini?".. Dan ujung-ujungnya akan sering meng-sms tausyiah seperti "Jangan bersedih karena kamu tidak sendiri", sampai ke "Saat tiada siapapun lagi di sisimu, maka panggillah aku.. Dan aku akan setia selalu menemani dirimu".. Ini sepertinya sudah mulai masuk ke Gombal Gambil ya? ckck

Awas Gombal Waming!

4. Ukhuwwah
Dengan seringnya interaksi, akhirnya terciptalah ukhuwwah di antara sang Ikhwan dan Akhwat. Sang ikhwan selalu ingin dekat dengan akhwatnya, dan (mungkin) juga begitulah sebaliknya. Hingga perasaan tenang, resah, gelisah, sering melalmun, selalu ingat si Dia.. dan selalu ingin membantunya.. ehem.. ehem.. Sampai disini akhirnya sang ikhwanpun biasanya tidak tahan dan akhirnya keluarlah ucapan yang berarti juga tahapan ke 5.. yaitu Ana Uhibbuka Fillah

Ehem.. Ehem..





5. Ana Uhibbuka Fillah
Dalam bahasa Indonesia, kalimat ini dapat diartikan sebagai "Aku Mencintaimu karena Allah", dan sayangnya kalimat ini sering disalahgunakan. Pada jaman Nabi terdahulu, kalimat ini dikeluarkan Nabi untuk menyatakan rasa cinta kepada kaumnya, kepada sesama muhrimnya (ikhwan ke ikhwan, akhwat ke akhwat), dan bukan sebaliknya.. Karena itu bagi para akhwat yang menerima sms serupa dari ikhwan bisa membalasnya dengan "Astaghfirullahaldzim.." (Aku berlindung dari Allah dari godaan Syetan yang terkutuk"

Nah lho...

Sesungguhnya pernyataan Ana Uhibbuka Fillah bisa disampaikan ketika kita sudah berumah tangga, jika masih pacaran kita mengucapkan kalimat tersebut, maka esensinya akan berbeda.. Kalimat ini seakan kehilangan maknanya, karena sebenarnya uhibbuka fillah tujuannya untuk keridhoan Allah, melanggengkan hubungan ukhuwah islamiyah dan mendatangkan rahmat-Nya.

Dalam  sebuh hadits, kalimat ini digunakan untuk mengungkapkan Cinta Karena Allah, Anas Radhiallaahu anhu meriwayatkan, “Ada seorang laki-laki di sisi Nabi Shalallaahu alaihi wasalam. Tiba-tiba ada sahabat lain (laki-laki) yang berlalu. Laki-laki tersebut lalu berkata, “Ya Rasulullah, sungguh saya mencintai orang itu (karena Allah)”. Maka Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bertanya “Apakah engkau telah memberitahukan kepadanya?” “Belum”, jawab laki-laki itu. Nabi bersabda, “Maka bangkit dan beritahukanlah padanya, niscaya akan mengokohkan kasih sayang di antara kalian.” Lalu ia bangkit dan memberitahukan, “Sungguh saya mencintai anda karena Allah.” Maka orang ini berkata, “Semoga Allah mencintaimu, yang engkau mencintaiku karena-Nya.” (HR. Ahmad, dihasankan oleh Al-Albani).

Sekali lagi ungkapan Ana Uhibbuka Fillah tidak lazim digunakan untuk hubungan seorang dalam jalinan kekasih-asmara dua sejoli yang dimabuk cinta, namun dilain pihak sangat dianjurkan untuk diucapkan orang yang sudah sah suami isteri, sesama kerabat atau teman dan pada intinya sesama umat islam.

Jika kita tinjau ulang, sebenarnya sih,, VMJ ini wajar-wajar saja.. Karena ikhwan adalah ikhwan dan akhwat adalah akhwat. Selayaknya manusia, pasti kita saling tertarik dengan sosok satu sama lain. Salah satunya karena I have been Trusting in You. Ya, rasa percaya karena kita tahu bahwa dia orangnya baik, ramah, dan sebagainya hingga menimbulkan rasa simpati dan kagum terhadap sosoknya. Atau bisa juga alasan lain yang menyebabkan kita seperti ini adalah karena Tarbiyah kita sedang bermasalah.

Nah, kalo kita udah mengenal tentang virusnya, sekarang mari kita bahas tentang cara menangani virus tersebut,, atau bahasa anak kedokteran sih lawan dari virus itu adalah "Vaksin".

1. Cut Komunikasi
Cara pertama yaitu Putuskan komunikasi antara kita dan si doi! Dengan memutuskan hubungan, insya Allah kita bisa lebih menjaga perasaan kita terhadap dia. Tapi bukan berarti memutuskan silaturahmi ya! Dan jangan juga memutuskan kabel telpon demi memutuskan komunikasi ini.. #apasih

Jangan ditiru!

2. Menghindari Posisi
Cara yang kedua yaitu dengan selalu menjaga jarak dengan menghindari posisi-posisi yang memungkinkan untuk selalu dekat si doi.. Misalkan ketika dalam kepanitiaan suatu acara, usahakan jangan sampai kita masuk ke dalam satu divisi yang sama dengan si doi,, bisa berabe nanti ujung"nya kalo tetap deket"an kayak gitu..
Say no to her! #galak
3. Menangkal Perasaan
Cara yang ketiga jika keyakinan kita kuat, maka kita bisa menangkal perasaan kita sedikit demi sedikit hingga kita yakinkan kepada diri kita sendiri bahwa dia sesungguhnya hanya teman biasa, tidak lebih! Tunggulah waktu yang tepat, karena semua akan indah pada waktunya :-) 

Sabar yoo...
4. Azzam yang Kuat
Cara yang keempat yaitu kita harus mempunyai azzam atau keinginan yang kuat. Dengan kuatnya keinginan ataupun tekad kita, maka secara otomatis kita juga akan bisa menjauhkan diri dari segala sesuatu yang berkenaan dengan si doi cepat atau lambat..

Pasti bisa!!
5. Dekat dengan Allah
Cara yang keempat yaitu kita dekatkan diri dengan sang pencipta kita yaitu Allah SWT.. Jangan sampai cinta kita kepada dunia mengalahkan cinta kita kepada Sang Khalik, yakinlah bahwa sesungguhnya cinta sejati kita itu hanyalah kepada-Nya.. karena cinta kepada manusia merupakan cinta semu yang hanya berlaku sesaat ataupun selama di dunia saja.. tapi cinta kepada Allah akan kekal abadi hingga alam akhirat ;-)


Always Remember Our God
6. Segera Menikah
Bagi yang memang "kebelet" tanpa bisa ditahan lagi,, saran terakhir adalah Segera Menikah. Karena memang cuma pernikahanlah yang bisa menekan nafsu untuk memiliki dirinya.. Cukup adil kand? :D
 

Married.. Now?
Satu yang perlu kita garis bawahi disini, jangan sampai kita menyesal dengan pilihan kita. Banyak kasus sekarang ini kita lebih mendahulukan nafsu dibandingkan akal. Merasa sudah dapat yang terbaik, pasangan yang cantik/tampan, kaya, dan sebagainya.. Ketika menikah ternyata ada kekurangan yang tidak bisa diterima.. Akhirnya menyesal dan bercerai.. Sungguh salah teori menikah seperti ini..

Ada satu prinsip yang mungkin cocok untuk kalian semua..

"Jadilah orang yang sepantas-pantasnya untuk mendapatkan orang yang sebaik-baiknya."

Sesungguhnya ketika kita masih dalam proses untuk mendapatkan yang terbaik itu, maka kitapun harus menjadi yang terbaik pula agar kita dianggap pantas untuk mendapatkan si terbaik itu. Adapun ketika kita telah mendapatkan si terbaik tersebut, maka ketika kita menikah dengannya terimalah dia apa adanya dengan seluruh kelebihan dan kekurangannya. Maka dengan begitulah baru akan tercipta suatu keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah. :-)

Keluarga kecil bahagia :-)
Okeh mungkin segitu dulu aja tips en trick buat hari ini, semoga bermanfaat untuk kita semua :-)

Happy Monday~

6 komentar:

  1. Karena itu bagi para akhwat yang menerima sms serupa dari ikhwan bisa membalasnya dengan "Astaghfirullahaldzim.." (Aku berlindung dari Allah dari godaan Syetan yang terkutuk" ----> maaf ustadz mau tanya apa astaghfirullah.. artinya aku berlindung dari godaan syetan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh bukan, astaghfirullahaladzim itu artinya "Aku memohon ampunan kepada Allah", sedangkan aku berlindung kepada Allah dari godaan Syetan yang terkutuk itu tepatnya arti dari kalimat "A'udzubillahiminassyaitonnirrajim"

      Maaf ya, ada salah pengartian mungkin disini.. Terima kasih untuk koreksinya :)

      Hapus
  2. hahaha I get the point pak :D

    BalasHapus
  3. Wih, alhamdulillah Ustad, syukron :D

    BalasHapus