Pada saat kita menulis, selalu ada saja alasan" kita utk menunda
menulis. Entah itu karena kesibukan, aktivitas, dan sebagainya. Berbagai
alasan tersebut dengan mudah kita nobatkan sebagai "Writer's Block." Berawal dari sana, timbullah anggapan" dan mitos dalam menulis. Berikut 2 mitos yang paling sering saya dengar.
#1. Saya gak punya waktu untuk nulis, kang!
Alasan ini berawal dari kesibukan dan padatnya aktivitas kita sehari". Pagi sekolah/kuliah, siangnya kerja kelompok, sore rapat, malem kecapekan, terus ketiduran. "Waktu nulis saya abis kang karena berbagai aktivitas tersebut!" Begitu curhatan mereka kepada saya.
Okeh, saya gak bakal mempermasalahkan aktivitas" apa saja yang kalian ambil. Karena saya yakin, berbagai aktivitas tersebut pasti untuk kebaikan juga. Namun, yang saya minta hanyalah: Ubah paradigmamu!
Kita gak nulis sebenarnya karena bukan gak bisa, tapi Gak Mau! Gak mau berusaha nyari ide, gak mau berusaha belajar nulis, dan juga gak mau meluangkan waktu untuk nulis.
So, dari sekarang ubahlah paradigma kalian.
Bukan "Menulislah di Waktu Luang" Tapi "Luangkanlah waktu untuk Menulis."
Niscaya kalian gak bakal kehabisan waktu untuk menulis :)
#2. Saya belum mood untuk nulis, kang!
Menulis seringkali disandingkan dengan mood. Karena gak mood, kita gak jadi nulis. Karena moodnya belum bagus, akhirnya tulisan kita jelek. Salahkah?
Sebelumnya saya tanya dulu, apa diantara kalian ada yang pernah mendengar tentang "The Power of Kepepet?"
Ketika ada tugas yang harus dikumpulin besok, akhirnya kita begadang ngerjain ntu tugas sampe beres. Padahal tugas itu udh 2 minggu lamanya dianggurin. Dan nyatanya malem itu akhirnya tugasnya selesai juga. Dengan hasil yang beragam tentunya.
Pas ada DL event puisi/cerpen, malemnya kita langsung ngebut bikin karya karena kita pengen ikutan lomba tersebut. Alhasil puisi/cerpen kita pun jadi dalam waktu singkat. Beberapa mendapat penghargaan, menjadi pemenang, dan lolos karyanya untuk dibukukan. Sementara yang lain mendapat sebaliknya.
Apakah dua hal tersebut membutuhkan mood? Jawabannya: Tidak!
Sebenarnya kita hanya butuh azzam atau tekad yang kuat dalam mengerjakan sesuatu. Sama halnya kayak mitos sebelumnya. Jika kita belum punya tekad yang kuat untuk menulis, maka sebuah alasan kecil selalu bisa dibesar"kan.
Maka tips dari saya, perbaiki kembali niat kita dalam menulis, yakinkan dalam hati bahwa kita bisa dan mau untuk menjadi penulis, dan bulatkanlah tekadmu untuk membuat suatu karya yang bermanfaat bagi pembacanya.
Dengan begitu, 2 mitos di atas insya Allah bisa diatasi ;)
Semoga bermanfaat.. Dan selamat malam semuanyaa ^_^
Bandung, 20 Juni 2015
@agi_eka
Alasan ini berawal dari kesibukan dan padatnya aktivitas kita sehari". Pagi sekolah/kuliah, siangnya kerja kelompok, sore rapat, malem kecapekan, terus ketiduran. "Waktu nulis saya abis kang karena berbagai aktivitas tersebut!" Begitu curhatan mereka kepada saya.
Okeh, saya gak bakal mempermasalahkan aktivitas" apa saja yang kalian ambil. Karena saya yakin, berbagai aktivitas tersebut pasti untuk kebaikan juga. Namun, yang saya minta hanyalah: Ubah paradigmamu!
Kita gak nulis sebenarnya karena bukan gak bisa, tapi Gak Mau! Gak mau berusaha nyari ide, gak mau berusaha belajar nulis, dan juga gak mau meluangkan waktu untuk nulis.
So, dari sekarang ubahlah paradigma kalian.
Bukan "Menulislah di Waktu Luang" Tapi "Luangkanlah waktu untuk Menulis."
Niscaya kalian gak bakal kehabisan waktu untuk menulis :)
#2. Saya belum mood untuk nulis, kang!
Menulis seringkali disandingkan dengan mood. Karena gak mood, kita gak jadi nulis. Karena moodnya belum bagus, akhirnya tulisan kita jelek. Salahkah?
Sebelumnya saya tanya dulu, apa diantara kalian ada yang pernah mendengar tentang "The Power of Kepepet?"
Ketika ada tugas yang harus dikumpulin besok, akhirnya kita begadang ngerjain ntu tugas sampe beres. Padahal tugas itu udh 2 minggu lamanya dianggurin. Dan nyatanya malem itu akhirnya tugasnya selesai juga. Dengan hasil yang beragam tentunya.
Pas ada DL event puisi/cerpen, malemnya kita langsung ngebut bikin karya karena kita pengen ikutan lomba tersebut. Alhasil puisi/cerpen kita pun jadi dalam waktu singkat. Beberapa mendapat penghargaan, menjadi pemenang, dan lolos karyanya untuk dibukukan. Sementara yang lain mendapat sebaliknya.
Apakah dua hal tersebut membutuhkan mood? Jawabannya: Tidak!
Sebenarnya kita hanya butuh azzam atau tekad yang kuat dalam mengerjakan sesuatu. Sama halnya kayak mitos sebelumnya. Jika kita belum punya tekad yang kuat untuk menulis, maka sebuah alasan kecil selalu bisa dibesar"kan.
Maka tips dari saya, perbaiki kembali niat kita dalam menulis, yakinkan dalam hati bahwa kita bisa dan mau untuk menjadi penulis, dan bulatkanlah tekadmu untuk membuat suatu karya yang bermanfaat bagi pembacanya.
Dengan begitu, 2 mitos di atas insya Allah bisa diatasi ;)
Semoga bermanfaat.. Dan selamat malam semuanyaa ^_^
Bandung, 20 Juni 2015
@agi_eka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar