Sabtu, 27 Juni 2015

Let It Go

Pernah ngerasain punya adik cowok yang belum bisa ditinggal? Itu yang gue rasain sekitar tiga minggu yang lalu.

Well, ceritanya adik gue keterima di salah satu perguruan tinggi terkemuka di kota Bandung. Dan kalau kalian pengen tahu, adik gue itu termasuk anak yang cukup pendiem. Hobinya maen PS, ngegames, facebookan, dan ngajarin orang matematika. Termasuk temen"nya yang mau berjuang di SBMPTN kemarin.

Gue udah mengenal adek gue semenjak ia lahir (ya iyalah!). Dan  jujur, gue dan Ibu memang ada indikasi khawatir kepadanya. Khawatir dia belum bisa mandiri dan ditinggal sendiri. Maklum, 18 tahun hidup selalu bersama Ibu, apa-apa minta tolong Ibu, bahkan orangnya cueekk banget kayak bebek #Eh (Emang cueknya bebek itu gimana ya? Gue juga gak tahu :p)

Alhasil, ketika pengen melepas dia kesana, itu serasa lo mau ngelepasin anak ayam ke hutan rimba. Takut bro! Takut dimakan macan, takut ketemu harimau, takut kejebur di sungai, takut di lahap buaya, dan takut takut lainnya. Kita semua takut, gue, Ibu, dan Ayah. Maka seminggu pertama kita selalu sms perkembangannya di asrama sana dan memantau dari jauh. Ya, ceritanya dia selama sebulan ini masuk program matrikulasi dulu atau penyetaraan dari kampusnya.

Namun, apa yang terjadi? Ternyata kekhawatiran kita tidak sepenuhnya benar! Selama tiga minggu kita tinggal ini, ternyata banyak perubahan yang kita rasakan dari dirinya. Pertama, ketika ngejawab pesan" singkat dari kita, ternyata ia lebih bersemangat. Ada "ruh" disana yang membuat ia terlihat berbeda ketika menjawab itu. Dan kedua, ia menjadi lebih care, lebih terbuka, dan lebih peka terhadap dirinya sendiri. Dulu, ketika butuh apa", pasti Ibu gue yang repot ngurusin perlengkapan sekolah dia. Namun sekarang, dia udah mulai bisa visioner dan mempersiapkan kebutuhannya sendiri.

Maka, kesimpulan dari tulisan gue hari ini. Let It Go, boys. Lepaskanlah dia. Berilah ia kepercayaan. Ketika lo punya adek yang sama kayak gue, cobalah buat ia yakin bahwa ia mampu. Berikanlah ia mandat dan tanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Tidak selamanya ia menjadi anak kecil, suatu saat ia butuh akselerasi untuk mencapai tingkat kedewasaan itu. Dan tingkat tersebut gak akan ia capai selama kita masih "mengekang" dia dalam genggaman kita.

Let It Go, boys. Gue yakin kamu bisa. Berjuanglah di kampus teknologi itu, adikku. Doa kami menyertaimu.

Kakakmu beserta keluarga.
@agi_eka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar