Minggu, 02 November 2014

Berantem

Lagi-lagi, ya untuk kesekian kalinya gue belum bisa "Move On" untuk ngerjain tugas..
Yang gue lakuin, lagi-lagi.. Ya, lagi-lagi membuka blog gue ini untuk menulis apapun yang gue rasakan.. Apapun.. Yeah, i mean that..

Nggak terasa adzan maghrib sudah berkumandang.. Diiringi dengan suasana petang yang semakin kelam, malam pun kian menjelang.. Gue masih sendiri, sendirian di Kopma.. Menunggu,, Menunggu teman-teman gue kembali dari Lembang.. Yepz, hari ini anak-anak Kopma sedang melaksanakan Pendidikan Dasar Koperasi (Diksarkop) 2014.. Kita doakan saja semoga lancar dan mereka cepat kembali kesini ya, guys.. (Gue Kesepian) #Eh

Kalo lagi sendiri itu, entah kenapa gue suka mengenang masa lalu.. Masa-masa jahiliah, dimana gue dulu.. Ehmmm... Ya begitulah... #If You Know What I Mean

Gue teringat ketika tadi siang, gue sedang duduk di tengah taman Parteur UPI, ada sepasang muda-mudi, entah sedang ngapain.. Yang satu, cewe, sedang duduk di bawah, sementara yang satu lagi, cowo, sedang duduk di atas kursi.. Ya, kayaknya kebalik ya? Seakan-akan merendahkan kodrat wanita.. Gue juga gak ngerti, sob..

Gue perhatiin lagi, mereka sedang memasang muka serius.. Ya, sob.. Serius.. Bukan Peter Pan ya.. #Apasih

Dari raut wajah yang terlihat, sepertinya mereka sedang terlibat pertengkaran kecil.. Well, kenapa gue bilang begitu.. Soalnya si cowo terus-terusan mendesak cewenya seakan bilang, "Aku udah gak percaya lagi sama kamu.. Pasti kamu selingkuh ya!" dan cewenya pun membalas, "Apa sih, nggak lah! Aku kan setia sama kamu!!". Kemudian ditimpali lagi dengan cowonya, "Bohong! Aku punya buktinya, kamu pasti abis nelpon selingkuhan kamu kemarin.. Biar aku telpon dulu untuk minta kejelasan dia.." Dan si cowo pun mengambil hapenya dan terlihat serius dengan nomor-nomor yang terdapat pada hapenya tersebut..

Suasana pertengkaran kecil muda-mudi di taman parteur UPI, Minggu (02/11)
Kadang gue gak habis pikir, guys,, Berapa banyak sih orang berantem setiap harinya? Terutama muda-mudi ya.. Well, katanya sih mereka terikat status "Pacaran" dan menganggap bahwa pasangannya tersebut adalah "Belahan jiwanya yang telah lama ia nantikan".. Tapi kita liat lagi, sebulan, dua bulan, bahkan dalam hitungan tahun nggak terasa berapa kali mereka berantem, putus-nyambung, putus-nyambung, putus-nyambung (kayak lagunya Melly ft BBB),  dan lain-lain..

Dan kalian tau apa? Alasan terbesar mereka, "Yaa ini sih latihan kita, jadi kalo udah di jenjang yang lebih serius nanti kita bisa lebih memahami satu sama lain dan marah-marahan kayak gini udah gak ada lagi.." Sumpe demi apa gue denger kalimat kayak gitu.. -_-a

Perasaan gue ya, justru dengan kalian banyak berantem gitu menandakan ketidakcocokan di antara kalian karena hubungan yang dipaksakan.. Hello, emang apa sih gunanya pacaran juga? Untuk saling ngingetin "Udah makan belom" ? Untuk saling bangunin dan ngucapin "Met pagi" "Met bobo" ? Apa biar ada yang bisa dipanggil "Mami-Papi" ??

Yah, orang tua gue juga kayaknya gak segitunya juga.. Justru yang banyak gue liat pacaran kayak di atas itu banyakan makan "Ati"nya dibandingkan makan dagingnya.. #Maksud? (Gue juga gak ngerti maksudnya apa :P)

Faktanya guys, banyakan mudharat ketimbang manfaat yang bakal kita terima ketika pacaran.. Hati gak tenang, uang abis, pikiran riweuh, dan lain sebagainya.. Enakan juga single (gue gak nyebut jomblo ya.. single itu pilihan, jomblo itu mutlak :P).. Yah setidaknya ketika single kita bisa bebas melakukan apapun yang kita mau dan bergaul dengan siapapun yang kita butuhkan.. Tidak terkekang kayak burung dalam sangkar, Free like a bird and no one can't tell me.. Lalala~ #Nyanyi

Well, itu aja sih yang gue pengen sampein.. Dan untuk masalah berantem, kalo bisa diselesaikan dengan baik-baik, kenapa harus sampe marah-marah? Project Pop juga udah menyampaikan dalam salah satu lirik lagunya..

Marah, marah, marah, marah itu gak perlu..
Udahan marahnya, cepetan dong cepetan dong..
#Project Pop - Marah, Marah, Marah

Buat yang lagi marahan, berikut ada beberapa tips untuk kalian menahan amarah :)

1. Ambil Wudhu
Katanya sih, marah itu asalnya dari syetan, karena itu apabila kita wudhu, yah minimal membasuh muka dengan air (bagi yang non-Islam), insya Allah syetan yang terbuat dari api akan terbasuh dan hilang bersama air yang kita siram tadi.. Cukup bermanfaat kan? Silahkan dicoba :)

2. Tiduran
Apabila kita sudah mengambil wudhu tapi masih greget juga untuk melampiaskan amarah kita, maka cobalah untuk tiduran. Dengan tiduran, otak dan badan kita akan rileks.. Dan biasanya amarah kita pun akan redam seiring dengan berjalannya waktu. Nggak percaya? Dicoba dulu dhee! :D

3. Diam
Oke, cara yang ketiga yaitu diam. Kalian boleh diam, menyendiri dulu, dan jangan ketemu sama orang yang berantem dengan kalian. Tapi diamnya juga jangan lama-lama.. Kata rasul teh maksimal tiga hari kita boleh bermusuhan dengan orang lain, selebihnya? Cobalah untuk ikhlas dan memaafkannya :)

4. Curhat ke Temen
Biasanya apabila kita sudah menceritakan keluh kesah dengan orang lain, kita akan jauuuh lebih lega dibandingkan sebelumnya. Terkadang kita hanya butuh "Kotak Sampah" untuk menampung segala keluhan yang kita punya. Setelah "sampah-sampah" yang disertai amarah itu udah terbuang, plung! Niscaya hati kita akan tenang dan kita pun bisa melupakan permasalahan yang kita hadapi tadi.
Mungkin itu yang bisa gue bagi untuk hari ini. Maap kalo kurang sistematis dan ngalor ngidul kemana-mana. Namanya juga cuma corat-coret aja.. Hahaha :P

See you at the next post ;)
@agi_eka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar