Sabtu, 29 November 2014

Capruk (Tentang) Ehom

Jadi gini ceritanya, pada awalnya gue lagi pengeeen banget nulis tentang resensi buku. Kebetulan gue baru beres baca satu buku yang keren, rekomendasi dari temen2 gue, namanya: Full Metal Alchemist #Eh

Bukaan.. Bukan Alchemist yang itu, tapi judulnya "Sang Alkemis" :D

Jadi, buku ini bercerita tentang seorang anak yang mencari jati dirinya. Dari seorang gembala domba, sampai berkelana mencari takdirnya ke negeri seberang. Well, kisah selengkapnya mungkin bakal gue bahas di postingan selanjutnya yaa :D

Berhubung gue tunggu-tungguin selama dua jam belum dapet2 kata yang "Pas" buat resensi tersebut, maka gue putuskan untuk membuat postingan yang lain dulu. Kali ini gue coba buat sebuah postingan yang bersifat "Tantangan" dari temen gue.. Wohohoho.. Tantangan tersebut adalah: "Membuat sebuah tulisan tentang dirinya".

Tantangan dari Dini (29/11)
Kemarin sih dia bilang "Okeh, ditunggu esai tentang aku yaa." Dan kebetulan karena gue belum kebayang mau buat karya lain (misalkan puisi atau semacamnya), maka gue per-simple dengan kata2 "Capruk".

Ehm, kalo kalian nanya, "Kenapa dari esai jadi ke capruk?" Gue bakal jelasin dulu sedikit tentang perbedaan esai dan capruk. :B

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), esai /ésai/ n adalah karangan prosa yg membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Yah, gue juga sebenernya kagak ngerti artinya -_-a :P

Intinya, esai yang sering gue liat biasanya terkesan "Kaku" kemudian di beberapa perlombaan selalu memakai dalil, kata-kata, argumen, dan sebagainya. Sedangkan gue? Kayaknya lebih banyak ngalor ngidulnya daripada dalil-dalil begituan ^^v

Kemudian kita beranjak ke "Capruk." Menurut Kamus Besar Bahasa Sunda (KBBS) #Entah ada atau nggak, Capruk berarti ngomong seenak penulisnya. Jadi, penulisnya mau ngomong apa, tentang apa, dan dengan cara apapun, yaa.. Bebas-bebas aja. Suka2 penulisnya gituu lhoo.. Makanya disini gue lebih seneng make bahasa "Capruk" dibandingkan Esai yang terdengar formal bingits.. :D

Alasan lainnya, karena sebenernya orang yang bakal kita omongin (yang katanya temen gue ini), adalah seorang blogger juga.. Dan blog dia saat ini identik dengan kata "Capruk".. Makanya disini gue coba mengangkat kata2 kegemaran dia tersebut.. Hehe #Maksa

Pepatah mengatakan, "Tak kenal maka Tak Sayang." Soo, biar dia sayang dengan postingan gue kali ini, yuk kita berkenalan dulu dengan beliau :)

Nama lengkapnya adalah Dini Nurfadilah Ehom. Inget, di kata nurfadilah itu kata "nur" dan "fadilah" digabung dan huruf 'el' di kata fadilahnya satu aja yaa.. Jangan salah :D #Pengalaman :P

Dini, mungkin artinya pagi.. Nur seinget gue artinya cahaya.. Fadilah? Setelah gue searching di mbah google, katanya sih artinya keutamaan, kelebihan, atau kebajikan. Dan Ehom, (katanya sih) diambil dari nama kakeknya. Maka Dini Nurfadilah Ehom (mungkin) bisa berarti Anak perempuan yang lahir di pagi hari ketika cahaya kebajikan datang yang akan memiliki keutamaan seperti kakeknya. #Ceile~ #Maksa :P

Yah, gue juga kagak tau bener atau nggak, Hehe.. Yang jelas begitulah nama lengkapnya :D
Buat yang pengen tau orangnya kayak gimana, berikut ini penampakannya yang pertama ;)

Dini Nurfadilah Ehom (29/11)
Orang yang biasa disapa Dini atau Ehom ini, berasal dari kota udang a.k.a Cirebon :)

Perempuan yang lahir pada tanggal 13 Oktober 1993, kini menempuh pendidikan yang sama kayak gue, yaitu S-1 Pendidikan Matematika UPI Angkatan 2011. Gue pertama kali mengenal beliau mungkin selayaknya teman dan mahasiswi biasa yang tidak terlalu suka dengan pelajaran matematika. Bahkan dia pernah ngomong, "Matematika itu kayak Beautiful Nightmare buat gue.. Gak pernah kebayang bisa masuk matematika yang gak terlalu gue suka, tapi akhirnya malah terjerumus dan jadi menyukai teman2 kelas serta pelajarannya." Kata-kata 'Beautiful Nightmare' itu, bagi gue sangat berkesan dan jadi kosakata baru yang berharga sampai saat ini (y)

Gue mulai mengenal Dini lebih dekat ketika masuk semester tiga. Kali itu, gue dan dia sama-sama menjadi aktivis organisasi. Pasalnya, gue aktif di Kopma, Himpunan, Tutorial, Al-Qolam, sementara dia ikut di Himpunan (tepatnya Departemen Komunikasi dan Informasi) serta UPM (Unit Pers Mahasiswa). Kedua organisasi yang dia ikuti notabene berkaitan erat dengan tulisan. Ternyata eh ternyata, dia juga suka menulis di blog! Wah, kagak nyangka aja gue ketika itu, ternyata dapet temen seorang blogger juga di satu kelas yang sama :D

Pertemuan itu berlanjut dengan perbincangan kita tentang berbagai hal. Ketika itu gue yang aktif di Departemen Sosial sedang membantu advokasi di UPI, sementara dia yang saat itu seorang jurnalis sedang membuat artikel tentang kasus penyuapan dan kongkalikong yang berkaitan dengan tugas gue tersebut. Alhasil, gue jadi salah satu narasumber dalam artikelnya itu. Daan, alhamdulillah artikelnya terbit dalam majalah Isola Pos yang ke... (sekian) :P

Dini dan Isola Pos (29/11)
FYI, Isola Pos itu adalah sebuah majalah karya anak2 UPM yang setahun bisa terbit 2-3 kali (Sepengetahuan gue). Majalah tersebut juga mempunyai sebuah situs khusus tempat orang2 berbagi berita, artikel, maupun opini. Silahkan klik >> Isolapos.com untuk info lebih lengkapnya. Barangkali ada yang berminat menjadi kontributor disana ;)

Ngomong2, terkait dengan situs atau blog, gue jadi teringet dengan blognya Dini.. Hoho :D

Pada awal gue kenal dengan Dini, wanita berumur 21 tahun ini mendeklarasikan blognya dengan sebutan nolimitehom.blogspot.com. Gue cukup seneng dengan nama ini. Pasalnya ketika gue lupa, cukup ketik, "No Limit Ehom" di mbah google, dan Zap! Situs blognya pun langsung tersedia di halaman pertama situs pencari tersebut :D

Tapi, entah karena alasan apa, akhirnya nama blognya diganti dengan sebutan baru. Nah, sebutan baru untuk blognya tersebut tidak jauh berbeda dengan judul postingan kali ini. Yepz, setelah diganti beberapa bulan yang lalu, kini kalo kalian mau mencari tulisan Dini silahkan klik >> http://caprukehom.blogspot.com/ :D

Kenapa "Capruk"? Yah mungkin alasannya sama kayak gue.. Hehe.. :D

Jadi, tulisan Dini di blog ini pun sebenarnya tidak jauh berbeda dengan tulisan ini. Maksudnya, suka-suka dia mau nulis apapun. Tulisan terakhir Dini kalo gak salah berjudul, "Dell Center Bandung." Di awal cerita dia cerita tentang laptopnya yang lagi rusak, kemudian dia nyari tempat service laptop bermerk "Dell" tersebut, hingga ia disasarkan dan bingung dimana tempat service tersebut. Buat cerita selengkapnya, klik aja disini yaa .. Kayaknya lebih seru baca langsung daripada gue ceritain.. Takut nanti jadi garing.. Haha.. *Ba dum tss

Okeh, kita lanjutkan perjalanan kita yaa.. #TarikNafas #Hufft

Dini, wanita yang gemar bermain dan membuat puisi ini, selain di blog ternyata karyanya pernah dipublikasikan dalam bentuk buku lho! Yepz, ketika itu dia mengikuti sebuah sayembara cerpen hingga beberapa peserta sayembara tersebut membuat sebuah antologi yang diberi nama "Buku yang Kau Benci"

Antologi Cerpen - Buku yang Kau Benci (29/11)
Uniknya, walaupun buku tersebut berjudul "Buku yang Kau Benci", tapi tak ada satupun kata 'Benci' dalam buku tersebut! Well, mengekspresikan benci tidak harus selalu dengan kata-kata kan? Mimik wajah, ekspresi, tindakan, dan perilaku juga bisa menggambarkan kebencian yang sama. Itulah yang membuat gue salut dengan wanita berkerudung itu. Gue kalah telak disana karena karya gue belum ada yang dibukukan >.<

Banyak yang beranggapan penulis itu kebanyakan bersifat introvert, suka menyendiri dan memiliki dunia serta kesenangannya sendiri. Tapi, bagi gue Dini tidak selalu seperti itu. Meski ia suka menulis, tapi ia tetap memiliki teman-teman dekat yang suka berbagi dengannya. Apalagi dulu ketika di awal-awal perkuliahan, gue inget dia suka banget menjadi orang yang penuh kejutan. Membawa hadiah dan surprise untuk teman2nya yang sedang berulang tahun dan sebagainya. Bahkan di lain kesempatan, justru dia yang di kasih surprise sama temen2nya.. Kereen :D

Dini ketika di kasih surprise oleh Elu dkk (29/11)

Dini selepas foto kelas bersama (29/11)
Sampe sini, gue juga bingung mau bercerita apa lagi tentang Dini. Hahaha :D

Bagi gue, Dini sosok sahabat yang care dan membuat gue nyaman. Ketika ngobrol sama dia itu, kita bisa sama-sama nyambung. Well, karena gue juga seorang penulis maka ketika kita berbicara kadang bahasa puitis kita keluar. "Jadi, hidup itu seperti,,," atau "Kamu jangan kayak gitu dong, ibarat ..."

Terkadang gue rindu berbicara dengan sahabat seperti dia :'(

Ups, kenapa jadi curhat ya? Hahaha.. :P

Intinya, buat kalian yang pengen berkenalan dengan Dini, silahkan add FB na di Dini Nurfadilah Ehom, atau follow twitternya @diniiehom. Tapi jangan bilang dari gue ya kalian tau nama dia, takut ditimpuk batu.. Hahaha #Kabur

Mungkin sekian dulu lha capruk dari gue.. Alhamdulillah Challenge na selesai.. Thanks to Dini yang udah menginspirasi untuk membuat tulisan ini.. Hehe :D

Selamat membaca Din, jangan marah ya dengan caprukan gue ini :v

Selamat sabtu malam buat semua jomblo-ers sekota Bandung ;)

Di tengah rintik hujan dan gemiricik rindu,
@agi_eka

PS : Foto Tambahan all about Dini :)
 
Dini dan Pemandangan Kampus (29/11)

Dini dan Senapan (29/11)

Dini sedang sembunyi (29/11)

Dini sedang sms-an (29/11)

Dini sedang orasi (29/11)

1 komentar:

  1. Nice job qaqaa!! hehe
    Sedikit info ttg "kenapa capruk":
    capruk dalam istilah sunda sama kayak ngomong ngalor-ngidul seenaknya. Itu yg aku pilih sbg identitas blog aku. Karena buat aku, blog itu laman di mana aku bebas menuangkan apa saja, otonom, tanpa intervensi. Bebas tema, aturan penulisan, gaya bahasa, dan bebas semuanya, tapi ada batasannya: ngacapruk, tapi sopan :)
    anyway, keep writting! hahaa

    BalasHapus